Kompleks
Masjid Keramat Koto Tuo terletak di Dusun Koto Tuo, Pulau Tengah,
Percam Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, Jambi. Masjid dibangun sekitar
abad kedelapan belas dan merupakan masjid tertua di Kabupaten Kerinci.
Berdasarkan Tim Peneliti Rumah Ibadah Bersejarah Puslitbang Lektur dan
Khazanah Kegamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama yang
didampingi Tim dari Kemenag Kab. Kerinici, masjid dinamai ‘Keramat’
karena sejarahnya yang selalu terhindar dari bencana. Pada tahun 1903
dan 1939 masjid selamat dari kebakaran hebat yang menghanguskan
rumah-rumah di sekitarnya. Kemudian pada tahun 1942, masjid kembali
selamat ketika bangunan-bangunan di sekitarnya hancur menjadi
puing-puing yang diakibatkan oleh gempa bumi dahsyat. Pemerintah
Kolonial Belanda juga mengeluarkan undang-undang Ordonantie stbl
238/1931 untuk melindungi keberadaan masjid.
Kompleks
masjid dikelilingi dua buah pagar dari semen, dimana pagar pertama
memiliki tinggi 1,2 meter sedangkan pagar kedua setinggi 1,4 meter.
Pagar kedua berada diluar pagar pertama. Sebelum masuk ke masjid dapat
ditemui tiga buah anak tangga dengan pipi tangga dihiasi keramik
bercorak bunga. Bangunan induk masjid terbagi ke dalam ruang utama dan
serambi. Ruang utama berdenah persegi dengan fondasi setinggi ± 50 cm
dari permukaan tanah. Dinding utara, selatan, dan barat terbuat dari
papan, sedangkan dinding timur terbuat dari tembok karena dinding lama
telah rusak. Pintu masuk ruang utama berada di sisi timur, berjumlah
dua, dan berdaun dua dengan tinggi 1,86 meter. Bagian atas pintu berupa
lengkungan berwarna hijau berhiaskan bidang-bidang persegi panjang dan
di bagian tengahnya terdapat empat buah buah belah ketupat. Di bagian
kiri dan kanan pintu masuk terdapat tempalan keramik berhiaskan bunga.
Papan
dinding utara, selatan, dan barat merupakan bilah-bilah yang dipasang
berjajar dengan hiasan berbentuk botol disusun berjajar yang disebut pangkal tanggolo. Bilah-bilah tersebut juga berfungsi sebagai lubang angin . Pada dinding luar, di bawah hiasan pangkal tanggolo, terdapat hiasan berbentuk ujung tombak berwarna kuning, merah, dan hijau. Di setiap sudut luar masjid terdapat hiasan relung kangkung patah tumbuh hilang berganti. Lantai ruang utama terbuat dari semen, ditutupi karpet hijau, dan lebih rendah dari lantai asli (papan).
Dalam
ruang utama berdiri 25 tiang yang terbagi ke dalam tiga kelompok.
Kelompok pertama berfungsi sebagai penyangga atap pertama, berjumlah 20
tiang. Letak tiang menempel pada dinding dan terbuat dari pohon
berbentuk segi delapan dengan tinggi 2,35 meter. Bagian atas tiang
dihiasi tumpal yang distilir dengan daun-daunan berupa paku rancah
(pahatan timbul). Di atasnya lagi terdapat ragam hias pilin berwarna (selampit),
bunga, serta dedaunan. Kelompok dua berfungsi sebagai penyangga atap
kedua, berjumlah empat tiang dengan bentuk yang sama. Letaknya agak ke
dalam antara tiang kesatu dan ketiga. Tiang berdiri di atas umpak batu
berbentuk segi delapan ditempel keramik pada setiap sisinya. Tiang
terbagi menjadi dua bagian dan dipisahkan oleh bidang pemisah seperti
bola. Kelompok ketiga merupakan sebuah tiang utama yang berada di tengah
ruangan, berfungsi sebagai penyangga atap ketiga. Memiliki bentuk sama,
akan tetapi lebih besar dan tinggi. Bagian bawahnya dilapisi semen dan
keramik, sekitar 5 meter dari lantai. Bagian atas tiang terdapat sebuah
ruangan yang dahulu berfungsi sebagai tempat adzan. Untuk masuk ke dalam
ruangan tersebut menggunakan tangga yang diujungnya memiliki dua buah
tiang kayu setinggi 1,89 meter.
Di
bagian barat ruang utama terdapat ruangan kecil berbentuk segi lima
yang berfungsi sebagai mihrab. Dindingnya dilapisi keramik bermotif
bunga dan terdapat lima buah jendela yang terbagi dalam dua bentuk,
persegi dan persegi panjang. Di depan mihrab berdiri dua buah tiang di
atas umpak batu, berbentuk persegi dengan hiasan keramik bunga. Bagian
atas tiang berbentuk lengkungan semu berhiaskan relung lengkung. Atap
mihrab terpisah dari atap ruang utama berbentuk kubah terbuat dari seng.
Di samping mihrab terdapat mimbar dari kayu berbentuk seperti kursi dan
memiliki tangga. Bagian depan tangga dan bagian belakang mimbar
masing-masing berdiri dua buah tiang bebentuk segi delapan yang mengecil
di bagian atasnya.
Di
sisi timur masjid terdapat ruangan serambi yang terbuka tanpa dinding
dengan denah persegi panjang. Dulunya ruangan ini brfungsi sebagai
tempat menara. Untuk memasuki serambi dapat melalui tangga yang menempel
di sisi timur. Pada sisi utara, selatan, dan timur dibatasi oleh
pangkal tanggolo yang berderet dengan tinggi 0,6 meter. Sebelah utara
serambi terdapat kamar mandi berbentuk persegi panjang beratapkan seng.
Bangunan masjid memiliki atap tumpang bersusun tiga dan dilapisi seng.
Bangunan lain yang berada dalam kompleks masjid adalah rumah bedug yang
terletak di sudut barat daya halaman masjid. Bangunan tersebut disangga
empat tiang beton tanpa dinding dengan atap seng. Di dalamnya tersimpan
sebuah bedug, sedangkan dua buah bedug lainnya berada di dalam ruang
utama.
0 komentar:
Posting Komentar