Masjid
terletak di tepi jalan raya Taluk-Sungaipuar dan masuk ke dalam wilayah
administrasi Desa Taluk, Kecamatan Banuhampu Sungaipuar, Kabupaten
Agam, Sumatera Barat. Pada awalnya, masjid dibangun dalam bentuk
sederhana di tahun 1870, yakni dari papan kayu beratapkan ijuk.
Pendirinya adalah Haji Abdul Majid, murid dari Syekh Angku Lubuk yang
merupakan murid dari Syekh Burhanuddin. Makam keduanya berada dalam
kompleks masjid dengan jirat permanen. Dimana makam Haji Abdul Majid
berada di belakang masjid, sedangkan makam Syekh Angku Lubuk berada di
depan masjid.
Pemugaran
masjid pernah dilakukan pada tahun 1920, yakni penggantian atap masjid
yang semula ijuk menjadi seng. Kemudian pada tahun 1968 dilakukan
pembuangan kubah yang berada di sisi utara dan selatan mihrab. Perbaikan
juga pernah dilakukan oleh masyarakat setempat berupa pelapisan pasir
pada dinding dan menara masjid. Dalam areal masjid, selain berdiri
bangunan induk juga dapat ditemui menara, kolam, dan makam.
Untuk
memasuki areal masjid, dapat melalui dua buah pintu utama yang berada
di sebelah timur laut dan tenggara. Pintu tersebut menuju ke serambi
dengan melalui lima anak tangga. Pintu gerbang masjid beratap tumpang
tiga dan disangga oleh dua buah tiang persegi di atas umpak persegi.
Bangunan induk masjid terbagi ke dalam serambi dan ruang utama. Serambi
masjid berdenah persegi panjang berupa ruangan tertutup. Sebenarnya
ruangan tersebut merupakan teras yang ditutup dinding sehingga membentuk
ruangan membujur utara-selatan. Pada dinding timurnya terdapat tiga
buah jendela kaca.
Ruang
utama berbentuk persegi panjang dan beratap seng tumpang tiga dengan
membentuk kerucut. Sedangkan dinding masjid terbuat dari susunan bata
berspesiyang dilapis pasir. Pintu ruang utama berada di bagian utara dan
selatan serambi. Di dalam ruang utama berdiri empat buah tiang
berbentuk segi empat pada bagian bawah, segi delapan pada bagian tengah,
dan pilipit di bagian atas. Tepat di tengah ruangan juga berdiri sebuah
tonggak macu sebagai tiang utama. Bagian tengahnya berbentuk persegi
dan berhiaskan empat buah kayu segi delapan, sementara bagian atasnya
berbentuk segi delapan dihiasi bunga-bungaan dan bagian puncaknya
membentuk pelipit. Tiang-tiang tersebut terbuat dari bata merah yang
dilapisi semen dan pasir. Pada dinding ruang utama terdapat empat buah
jendela di sisi utara dan selatan. Antara ruang utama dan mihrab
dipisahkan oleh empat buah tiang semu segi delapan yang membentuk tiga
buah relung.
Mihrab
masjid berada di sisi barat ruang utama. Berbentuk persegi panjang dan
diapit oleh dua buah kamar yang berada di sisi utara dan selatan. Setiap
kamar memiliki sebuah pintu yang menghadap ke mihrab dan dua buah
jendela di sisi barat serta selatan atau utara. Atap mihrab berbentuk
segi delapan terbuat dari seng dan memiliki jendela kaca di setiap
sisinya. Pada bagian relung tengah mihrab berdiri mimbar persegi panjang
yang dibuat pada tahun 1926. Mimbar tersebut dibuat permanen dan penuh
dengan hiasan porselin bunga serta distilir daun-daunan. Hiasan lain
yang dapat dilihat di mimbar juga berupa kaligrafi pada relung depan. Di
baian depan mimbar terdapat lima anak tangga dan dua buah tiang
membentuk relung. Sedangkan di bagian belakang mimbar berdiri empat buah
tiang yang membentuk relung dan atap kubah yang terbuat dari seng.
Di
bagian depan bangunan induk tersebut berdiri menara yang dilapis pasir
dan penuh dengan hiasan sulur-suluran serta geometris. Bagian bawah
menara berbentuk segi delapan, sedangkan di bagian tengah dan atasnya
berbentuk bulat. Pada puncak menara terdapat ruangan segi enam yang
memiliki jendela kaca di setiap sisinya, terbuat dari kayu. Atap menara
juga berbentuk kubah dan terbuat dari seng. Untuk memasuki menara dapat
melalui pintu yang berada di sisi barat. Di antara setiap bagian menara
terdapat jalan melingkar dan dipagari di sisi luarnya.
0 komentar:
Posting Komentar