Sabtu, 13 Desember 2014

Masjid Raya Taluk, Kabupaten Agam

masjid raya taluk_1374130071.jpg
Masjid terletak di tepi jalan raya Taluk-Sungaipuar dan masuk ke dalam wilayah administrasi Desa Taluk, Kecamatan Banuhampu Sungaipuar, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Pada awalnya, masjid dibangun dalam bentuk sederhana di tahun 1870, yakni dari papan kayu beratapkan ijuk. Pendirinya adalah Haji Abdul Majid, murid dari Syekh Angku Lubuk yang merupakan murid dari Syekh Burhanuddin. Makam keduanya berada dalam kompleks masjid dengan jirat permanen. Dimana makam Haji Abdul Majid berada di belakang masjid, sedangkan makam Syekh Angku Lubuk berada di depan masjid.
Pemugaran masjid pernah dilakukan pada tahun 1920, yakni penggantian atap masjid yang semula ijuk menjadi seng. Kemudian pada tahun 1968 dilakukan pembuangan kubah yang berada di sisi utara dan selatan mihrab. Perbaikan juga pernah dilakukan oleh masyarakat setempat berupa pelapisan pasir pada dinding dan menara masjid. Dalam areal masjid, selain berdiri bangunan induk juga dapat ditemui menara, kolam, dan makam.
Untuk memasuki areal masjid, dapat melalui dua buah pintu utama yang berada di sebelah timur laut dan tenggara. Pintu tersebut menuju ke serambi dengan melalui lima anak tangga. Pintu gerbang masjid beratap tumpang tiga dan disangga oleh dua buah tiang persegi di atas umpak persegi. Bangunan induk masjid terbagi ke dalam serambi dan ruang utama. Serambi masjid berdenah persegi panjang berupa ruangan tertutup. Sebenarnya ruangan tersebut merupakan teras yang ditutup dinding sehingga membentuk ruangan membujur utara-selatan. Pada dinding timurnya terdapat tiga buah jendela kaca.
Ruang utama berbentuk persegi panjang dan beratap seng tumpang tiga dengan membentuk kerucut. Sedangkan dinding masjid terbuat dari susunan bata berspesiyang dilapis pasir. Pintu ruang utama berada di bagian utara dan selatan serambi. Di dalam ruang utama berdiri empat buah tiang berbentuk segi empat pada bagian bawah, segi delapan pada bagian tengah, dan pilipit di bagian atas. Tepat di tengah ruangan juga berdiri sebuah tonggak macu sebagai tiang utama. Bagian tengahnya berbentuk persegi dan berhiaskan empat buah kayu segi delapan, sementara bagian atasnya berbentuk segi delapan dihiasi bunga-bungaan dan bagian puncaknya membentuk pelipit. Tiang-tiang tersebut terbuat dari bata merah yang dilapisi semen dan pasir. Pada dinding ruang utama terdapat empat buah jendela di sisi utara dan selatan. Antara ruang utama dan mihrab dipisahkan oleh empat buah tiang semu segi delapan yang membentuk tiga buah relung.
Mihrab masjid berada di sisi barat ruang utama. Berbentuk persegi panjang dan diapit oleh dua buah kamar yang berada di sisi utara dan selatan. Setiap kamar memiliki sebuah pintu yang menghadap ke mihrab dan dua buah jendela di sisi barat serta selatan atau utara. Atap mihrab berbentuk segi delapan terbuat dari seng dan memiliki jendela kaca di setiap sisinya. Pada bagian relung tengah mihrab berdiri mimbar persegi panjang yang dibuat pada tahun 1926. Mimbar tersebut dibuat permanen dan penuh dengan hiasan porselin bunga serta distilir daun-daunan. Hiasan lain yang dapat dilihat di mimbar juga berupa kaligrafi pada relung depan. Di baian depan mimbar terdapat lima anak tangga dan dua buah tiang membentuk relung. Sedangkan di bagian belakang mimbar berdiri empat buah tiang yang membentuk relung dan atap kubah yang terbuat dari seng.
Di bagian depan bangunan induk tersebut berdiri menara yang dilapis pasir dan penuh dengan hiasan sulur-suluran serta geometris. Bagian bawah menara berbentuk segi delapan, sedangkan di bagian tengah dan atasnya berbentuk bulat. Pada puncak menara terdapat ruangan segi enam yang memiliki jendela kaca di setiap sisinya, terbuat dari kayu. Atap menara juga berbentuk kubah dan terbuat dari seng. Untuk memasuki menara dapat melalui pintu yang berada di sisi barat. Di antara setiap bagian menara terdapat jalan melingkar dan dipagari di sisi luarnya.

0 komentar:

Posting Komentar