Petirtaan Tikus (Candi Tikus)
Terletak
di Dusun Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto
dengan koordinat 112° 24’ 13,1 “ BT 07° 34’ 18,4” LS. Candi ini pertama
kali ditemukan tahun 1914 oleh seorang bupati Mojokerto bernama R.A.A
Kromojoyo Adineoro. Pada waktu itu di daerah Temon dan sekitarnya sedang
diserang hama tikus, apabila diadakan pengejaran kawan tikus tersebut
selalu masuk ke sebuah lubang yang terletak di atas sebuah gundukan.
Setelah lubang dibongkar atas perintah bupati ternyata di dalamnya
terdapat sebuah bangunan. Candi Tikus telah berhasil dipugar mulai tahun
1984 dan selesai tahun 1989.
Secara
keseluruhan bangunan ini merupakan suatu bangunan petirtaan, yang
berdiri pada permukaan tanah yang jauh lebih rendah dari muka tanah di
sekitarnya yaitu: 3,50 meter. Karena itu, untuk mencapai lantai harus
menuruni tangga masuk yang berada di sisi utara. Denah bangunan
berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 22,50 x 22,50 meter dan tinggi
keseluruhan 5,20 meter. Bahan yang digunakan untuk bangunan ini adalah
bata untuk bangunan induk, teras dan kolam, sedangkan batu andesit
digunakan untuk pancuran air yang berbentuk makara dan padma, jumlah
pancurannya sekitar 46 buah, namun yang masih tersisa 19 pancuran yang
lainnya disimpan di Balai Penyelamat Arca Trowulan atau yang sekarang
disebut Museum Majapahit.
Disamping
pancuran terdapat pula saluran air masuk terletak di sebelah selatan
atau di belakang bangunan induk dan saluran pembuangan terletak di
sebelah utara di lantai dasar dekat dengan tangga masuk. Bangunan induk
terletak di bagian tengah yang dikelilingi bangunan menara-menara pada
teras pertama terdapat 8 menara dan teras kedua juga 8 menara namun yang
empat buah letaknya di sudut bangunan.
Ditinjau
dari sudut arsitekturnya Candi Tikus mengingatkan pada penggambaran
konsep makrokosmos yang berpusat pada Gunung Mahameru. Di puncak gunung
tersebut para dewa bersemayam dan air yang mengalir dari Mahameru dapat
dianggap sebagai air suci Amerta. Konsep tentang kesucian Mahameru
ternyata dikenal baik dalam Hinduisme dan Buddhisme, jadi sangat mungkin
Candi Tikus merupakan sebuah petirtaan yang disucikan oleh pemeluk
Hindu dan Buddha.
Candi
Tikus merupakan replika atau lambang Mahameru, yaitu bentuk bangunannya
yang makin keatas makin kecil serta bangunan induk seakan-akan ada
puncak utama yang dikelilingi oleh delapan puncak yang lebih kecil.
0 komentar:
Posting Komentar