Senin, 08 Desember 2014

Petirtaan Tikus (Candi Tikus)

candi-tikus-trowulan_1407916182.jpg
Petirtaan Tikus (Candi Tikus)
Terletak di Dusun Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto dengan koordinat 112° 24’ 13,1 “ BT 07° 34’ 18,4” LS. Candi ini pertama kali ditemukan tahun 1914 oleh seorang bupati Mojokerto bernama R.A.A Kromojoyo Adineoro. Pada waktu itu di daerah Temon dan sekitarnya sedang diserang hama tikus, apabila diadakan pengejaran kawan tikus tersebut selalu masuk ke sebuah lubang yang terletak di atas sebuah gundukan. Setelah lubang dibongkar atas perintah bupati ternyata di dalamnya terdapat sebuah bangunan. Candi Tikus telah berhasil dipugar mulai tahun 1984 dan selesai tahun 1989.
Secara keseluruhan bangunan ini merupakan suatu bangunan petirtaan, yang berdiri pada permukaan tanah yang jauh lebih rendah dari muka tanah di sekitarnya yaitu: 3,50 meter. Karena itu, untuk mencapai lantai harus menuruni tangga masuk yang berada di sisi utara. Denah bangunan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 22,50 x 22,50 meter dan tinggi keseluruhan 5,20 meter. Bahan yang digunakan untuk bangunan ini adalah bata untuk bangunan induk, teras dan kolam, sedangkan batu andesit digunakan untuk pancuran air yang berbentuk makara dan padma, jumlah pancurannya sekitar 46 buah, namun yang masih tersisa 19 pancuran yang lainnya disimpan di Balai Penyelamat Arca Trowulan atau yang sekarang disebut Museum Majapahit.
Disamping pancuran terdapat pula saluran air masuk terletak di sebelah selatan atau di belakang bangunan induk dan saluran pembuangan terletak di sebelah utara di lantai dasar dekat dengan tangga masuk. Bangunan induk terletak di bagian tengah yang dikelilingi bangunan menara-menara pada teras pertama terdapat 8 menara dan teras kedua juga 8 menara namun yang empat buah letaknya di sudut bangunan.
Ditinjau dari sudut arsitekturnya Candi Tikus mengingatkan pada penggambaran konsep makrokosmos yang berpusat pada Gunung Mahameru. Di puncak gunung tersebut para dewa bersemayam dan air yang mengalir dari Mahameru dapat dianggap sebagai air suci Amerta. Konsep tentang kesucian Mahameru ternyata dikenal baik dalam Hinduisme dan Buddhisme, jadi sangat mungkin Candi Tikus merupakan sebuah petirtaan yang disucikan oleh pemeluk Hindu dan Buddha. 
Candi Tikus merupakan replika atau lambang Mahameru, yaitu bentuk bangunannya yang makin keatas makin kecil serta bangunan induk seakan-akan ada puncak utama yang dikelilingi oleh delapan puncak yang lebih kecil.

0 komentar:

Posting Komentar