Penghayatan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sering dipahami
secara salah sebagai ajaran atau praktik ritual yang semata bersifat
mistis, sihir, klenik, tahayul atau selalu bersinggungan dengan roh
halus. Tentu saja tidak demikian.
Konsep-konsep semesta (Olah Batin), nilai-nilai kehidupan (Olah
Pemikiran) serta praktik ritual (Olah Raga) yang dihasilkan dalam rangka
penghayatan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan wujud
representasi manusia Nusantara yang religius, rukun dan selaras.
- Olah batin, atau olah jiwa, olah rasa menekankan prinsip
manusia Nusantara untuk terus-menerus memahami makna serta orientasi
kehadirannya di semesta. “Dari mana asalnya dan hendak kemana tujuan
akhirnya”. Sangkan Paraning Dumadi di Jawa, Bacuramin Ka’ Saruga di Kalimantan, dst.
- Olah pemikiran harus selalu dilakukan oleh manusia
Nusantara setiap saat untuk menyadarkan bahwa Tuhan pemilik kehidupan
selalu hadir dalam setiap kesempatan serta aktivitasnya. Sehingga harus
disadari bahwa setiap apapun yang dikerjakan atau dihasilkan langsung
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Manunggaling Kawula Gusti, Basengat ka Jubata, dst.
- Olah raga manusia Nusantara dilakukan, sedemikian rupa,
bertujuan untuk memberi manfaat baik bagi lingkungan sosial dan
lingkungan alam sekitarnya. Tercipta toleransi antar manusia serta
keselarasan dengan siklus alam tempat tinggalnya. Memayu Hayuning Bawana,Adil ka Talino, dst.
Curhat Pendek - Itu Susu?
-
Ketika kamu memiliki banyak pengalaman, melihat banyak hal yang terjadi di
dunia maka biasanya semakin sulit kamu untuk terkejut pada sesuatu yang
tida...
6 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar