Kota
Medan merupakan daerah yang memiliki warga yang beraneka ragam suku dan
bangsa. Jumlah penduduk Kota medan terdiri dari Warga Negara Asing
(WNA) dan golongan penduduk Warga Negara Indonesia (WNI). Terdapat
beberapa suku bangsa seperti Jawa, Batak, Mandailing, Toba, Aceh,
Pak-pak, Minangkabau, dan sebagainya.
Keanekaragaman
etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja, dan vihara Tionghoa
yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul
Arifin dikenal sebagai Kampung Keling atau Kampung Madras yang sekarang
dan merupakan daerah pemukiman orang keturunan India.
Secara
historis pada tahun 1918 tercatat bahwa Medan dihuni 43.826 jiwa. Dari
jumlah tersebut, 409 orang berketurunan Eropa, 35.009 berketurunan
Indonesia, 8.269 berketurunan Tionghoa dan 139 lainnya berasal dari ras
Timur lainnya.
Perluasan
kota Medan telah mendorong perubahan pola pemukiman kelompok-kelompok
etnis. Etnis Melayu yang merupakan pendudu asli kota banyak tinggal di
pinggiran kota. Etnis Tionghoa dan Minangkabau yang sebagian besar hidup
di bidang perdagangan, 75% dari mereka tinggal di sekitar pusat-pusat
perbelanjaan.
Pemukiman
orang Tionghoa dan Minangkabau sejalan dengan arah pemekaran dan
perluasan fasilitas pusat perbelanjaan. Orang Mandailing juga memilih
tinggal di pinggiram kota yang lebih nyaman. Oleh karena itu, terdapat
kecenderungan di kalangan masyarakat Mandailing untuk menjual rumah dan
tanah mereka di tengah kota seperti Kampung Mesjid, Kota Maksum dan
Sungai Mati.
0 komentar:
Posting Komentar