Jumat, 12 Desember 2014

Sipirok: Sebuah Wilayah, Masyarakat, dan Adat


Sipirok merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan. Sebuah kota kecil di cekungan bukit barisan yang berbentuk seperti sebuah mangkok besar. Letaknya berada di bagian selatan dari Provinsi Sumatera Utara.
Menurut cerita lisan yang berkembang di masyarakat, nama ‘Sipirok’ berasal dari jenis kayu yang disebut Sipirdot. Setelah mengalami transformasi, kata ‘Sipirdot’ berubah menjadi Sipirok. Kemudian Sipirok dipakai untuk mengidentifikasi satu kelompok masyarakat dan suatu kawasan tertentu yang menjadi bagian dari Tapanuli Selatan.
Masyarakat Sipirok merupakan gabungan dari beberapa marga yang datang dan menetap di kawasan Sipirok dan Saipar Dolok Hole. Adapula yang mengatakan bahwa cikal bakal pertumbuhan masyarakat Sipirok adalah orang-orang yang bermarga Siregar. Kemudian marga lainnya juga mulai berdatangan dan membentuk suatu kehidupan bersama dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Proses terbentuknya masyarakat Sipirok dengan cara tersebut tergambar dalam ungkapan lokal ‘Sipirok Pardomuan’. Artinya, perpaduan dari sejumlah besar orang-orang yang berlainan marga yang datang dari berbagai tempat, kemudian bertemu di kawasan Sipirok dan Saipar Dolok Hole. nenek moyang di kedua kawasan tersebut telah membentuk satu kesatuan hidup dan kesatuan budaya yang diikat dengan satu sistem adat yang sama. Sehingga, penduduknya sama-sama mengidentifikasikan diri mereka sebagai Halak Sipirok atau orang Sipirok.
Sipirok sebagai suatu identitas juga mereka gunakan untuk mengidentifikasikan adat istiadat sebagai sistem nilai budaya yang mereka anut. Maksudnya, penduduk di Sipirok dan Saipar Dolok Hole menyebut adat istiadat mereka sebagai adat Sipirok. Awal abad ke-20, sejumlah anggota masyarakat Sipirok mulai merantau dan hidup turun temurun di tempat perantauan mereka. Meskipun demikian, keutuhan eksistensi masyarakat Sipirok yang masih mendiami kedua kawasan tersebut masih terpelihara.

0 komentar:

Posting Komentar