Sipirok
merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan. Sebuah
kota kecil di cekungan bukit barisan yang berbentuk seperti sebuah
mangkok besar. Letaknya berada di bagian selatan dari Provinsi Sumatera
Utara.
Menurut
cerita lisan yang berkembang di masyarakat, nama ‘Sipirok’ berasal dari
jenis kayu yang disebut Sipirdot. Setelah mengalami transformasi, kata
‘Sipirdot’ berubah menjadi Sipirok. Kemudian Sipirok dipakai untuk
mengidentifikasi satu kelompok masyarakat dan suatu kawasan tertentu
yang menjadi bagian dari Tapanuli Selatan.
Masyarakat
Sipirok merupakan gabungan dari beberapa marga yang datang dan menetap
di kawasan Sipirok dan Saipar Dolok Hole. Adapula yang mengatakan bahwa
cikal bakal pertumbuhan masyarakat Sipirok adalah orang-orang yang
bermarga Siregar. Kemudian marga lainnya juga mulai berdatangan dan
membentuk suatu kehidupan bersama dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Proses
terbentuknya masyarakat Sipirok dengan cara tersebut tergambar dalam
ungkapan lokal ‘Sipirok Pardomuan’. Artinya, perpaduan dari sejumlah
besar orang-orang yang berlainan marga yang datang dari berbagai tempat,
kemudian bertemu di kawasan Sipirok dan Saipar Dolok Hole. nenek moyang
di kedua kawasan tersebut telah membentuk satu kesatuan hidup dan
kesatuan budaya yang diikat dengan satu sistem adat yang sama. Sehingga,
penduduknya sama-sama mengidentifikasikan diri mereka sebagai Halak
Sipirok atau orang Sipirok.
Sipirok
sebagai suatu identitas juga mereka gunakan untuk mengidentifikasikan
adat istiadat sebagai sistem nilai budaya yang mereka anut. Maksudnya,
penduduk di Sipirok dan Saipar Dolok Hole menyebut adat istiadat mereka
sebagai adat Sipirok. Awal abad ke-20, sejumlah anggota masyarakat
Sipirok mulai merantau dan hidup turun temurun di tempat perantauan
mereka. Meskipun demikian, keutuhan eksistensi masyarakat Sipirok yang
masih mendiami kedua kawasan tersebut masih terpelihara.
0 komentar:
Posting Komentar