Sudah
banyak dilakukan penelitian mengenai bahasa yang digunakan oleh suku
Talaud, salah satunya adalah S.J. Esser. Dari beberapa penelitian
ditemukan beberapa hasil yang cukup menarik dari bahasa yang digunakan
oleh kaum suku Talaud. Bahasa yang digunakan pun tentu saja dipengaruhi
oleh letak geografis, masuknya orang asing ke tanah Talaud, perdagangan,
maupun cara yang lainnya. Selain bahasa yang terbentuk dari banyak
pengaruh, di Taulud juga menggunakan dialek yang berbeda-bedah, bahkan
dialek ini yang pada akhirnya akan menjadi identitas si penutur.
Bahasa
yang digunakan oleh masyarakat suku Talaud adalah bahasa yang ada pada
rumpun bahasa Austronesia atau Melayu Polynesia, dan tergolong dalam
kelompok/bahasa-bahasa di Philipina. Seperti yang telah diungkapkan
sebelumnya, di suku Talaud terdapat beberapa dialek yang berbeda-beda.
Terdapat enam dialek lokal di suku Talaud, yaitu dialek Salibabu, dialek
Kabaruan, dialek Karakelang, dialek Esang, dialek Nanusa, dan dialek
Miangas.
Sama
seperti bahasa yang digunakan di tempat lain, bahasa yang berkembang di
suku Talaud juga memiliki tingkatan penggunaan. Dalam pemakaiannya
sebagai alat komunikasi, bahasa tersebut digolongkan atas bahasa umum
dan bahasa halus. Bahasa umum adalah bahasa yang digunakan dalam
pergaulan sehari-hari dan digunakan untuk sesama. Tentu saja bahasa umum
ini lebih banyak digunakan dan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
suku Talaud. Bahasa halus (bahasa sastra) adalah bahasa yang digunakan
dalam upacara-upacara tertentu atau juga digunakan untuk orang yang
lebih tua dan mereka yang pantas dihormati. Bahasa halus juga diiringi
dialek dan intonasi yang lembut juga sehingga akan terdengar indah saat
diucapkan. Penggunaan bahasa ini juga akan berpengaruh pada golongan apa
kita berbicara.
Bahasa Sasahara
(bahasa kiasan) juga sering ditemukan dalam upacara dan percakapan
dengan tetua atau yang dihormati. Namun bahasa ini juga sering digunakan
oleh pelaut dan tidak jarang juga dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa
sasahara atau juga dikenal dengan bahasa patang ini menyebutkan sesuatu
benda atau apa saja disebutkan tidak sesuai dengan nama atau istilah
aslinya, tetapi semuanya dikiaskan dalam bentuk lain. Berikut contoh
beberapa bahasa sasahara.
Bahasa Sasahara (kiasan)
|
Bahasa Sehari-hari
|
Bahasa Indonesia
|
Dalending (alat pendingin) |
Ake
|
Air
|
Mahenbuang (yang menggonggong) |
Asu
|
Anjing
|
Maembekang (yang mengembik) |
Ambingnga
|
Kambing
|
Maengkerongang |
Sawallo
|
Kilat
|
0 komentar:
Posting Komentar