Kabupaten Gayo Lues merupakan salah satu kabupaten
yang berada di Provinsi Aceh dan menjadi bagian dari gugusan Bukit
Barisan. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh
Tenggara. Pada tanggal 10 April 2002 Kabupaten Gayo Lues secara resmi
memisahkan diri dari Kabupaten Aceh Tenggara dan membentuk kabupaten
sendiri.
Asal mula penduduk Gayo Lues tidak lepas dari kedatangan orang Kubu
di Sumatera yang serupa dengan orang Semarang, rang Wedda dan orang
Negrita yang datang ke Indonesia kurang lebih 2000 tahun sebeum Masehi.
Kedatangan orang-orang tersebut diyakini berlangsung secara
bergelombang dan disebut-sebut sebagai gelombang India Belakang (Birma,
Siam dan Indo Cina) yang berlangsung dalam dua tahap. Gelombang pertama
yang berhasil masuk ke Indonesia disebut sebagai orang-orang ProtoMelayu, sedangkan gelombang kedua dsebut DeutreMelayu.
Para pendatang dalam gelombang pertama umumnya menempati pinggiran
sungai atau darah pegunungan yang tersebar di seluruh Nusantara. Secara
berangsur-angsur posisi antar pendatang Proto Melayu ini terdesak
seiring datangnya gelombang kedua Deutre Melayu. Mereka dianggap lebih
berbudaya dan lebih cerdas. Suku-suku yang merasa terdesak dengan suku
Mantre, Batak, Karo, Goya, Toba, Toraja, dayak dan lainnya.
Suku Gayo sendiri mulanya mendiami pantai timur dan utara Aceh
tepatnya di daerah tempat Kerajaan Samudera Pasai dan Kerajaan Peurelak.
Namun kemudian, sebagian pindah ke areal pertanian dan ke daerah
pedalaman sepanjang Sungai Peusangan, Jambo Aer, Penarun, Simpang Kiri,
Simpang Kanan hingga ke daerah yang sekarang bernama Gayo Kalul,
Sebejadi dan Gayo Lues. Penduduk kemudian diyakini membentuk sebuah
kerajaan yang disebut dengan Linge.
Curhat Pendek - Itu Susu?
-
Ketika kamu memiliki banyak pengalaman, melihat banyak hal yang terjadi di
dunia maka biasanya semakin sulit kamu untuk terkejut pada sesuatu yang
tida...
0 komentar:
Posting Komentar