Tidak
seperti biasanya saya akan mengungkap hal-hal yang akan sedikit susah
untuk dimengerti. Ijinkan saya memulai untuk menulisnya.
Seluruh alam semesta ini terdiri dari getaran dan frekuensi. Getaran ini menimbulkan rangsangan pada pikiran kita. Ketika lonceng berbunyi, itu bukan karena loncengnya dipukul tapi lebih kepada rambatan dari getaran suara dari lonceng yang dipukul. Ada getaran yang dapat didengar manusia ada yang tidak, ketika loncengnya berhenti berbunyi belum tentu lonceng itu berhenti bergetar, hanya saja getarannya lebih halus.
Ketika matahari berpijar, ia sebenarnya berupa getaran dengan vibrasi yang sangat tinggi, Ketika getarannya 300 juta ia menjadi cahaya, dan ketika lebih besar ia menjadi panas. Begitu juga warna-warni yang kita lihat di alam semesta semuanya adalah permainan dari getaran cahaya yang memberi rangsangan kepada panca indera kita untuk merasa dan mengirimkannya kepada otak kita.
Jadi apa yng kita lihat dan kita rasa sebenarnya bukanlah seperti yang kita lihat dan kita rasa yang sebenarnya. Semuanya jauh lebih dalam dan lebih halus dari yang pernah kita bayangkan. Bahkan lambaian pohon, hembusan angin yang menerpa, semua sensasi itu adalah getaran-getaran yang dipancarkan alam semesta dan kita spirit yang ada di dalam tubuh manusia ini berusaha menterjemahkannya dengan getaran pikiran kita sehingga jiwa kita dapat memaknainya.
Begitu juga manusia. Manusia adalah sebuah badan bagi energi hidup yang senantiasa bergetardan memancarkan medan energi dan gelombang. Medan energi ini berasal dari pemikiran kita, rasa perasaan kita, segala ucapan dan tindakan yang kita lakukan, bahkan sentuhan tangan kita pun mengandung energi yangd apat mempengaruhi keadaan di sekitarnya. Apa yang kita pancarkan, apa yang senantiasa kita getarkan akan kembali pada diri kita. Ini sudah merupakan hukum alam.Dan Kunci dari semua itu terletak pada getaran dan frekuensi yang senantiasa kita pancarkan kepada alam semesta. Semakin halus getaran dan frekuensi yang kita pancarkan, semakin mudah kita menyelaraskan energi kita dan menerima feedback yang sangat halus, saking halusnya terasa angin mampu berbisik kepada telinga manusia ini dan lambaian pohon seakan-akan hidup seperti manusia. Dan ketika manusia dapat selaras, menyatu dengan spirit of makrokosmos, ia sungguh dapat berkomunikasi dengan alam semesta. Manusia yang menyadari bahwa dirinya adalah spirit di dalam tubuh manusia akan merasakan penyatuan antara Spirit of mikrokosmos dengan Spirit of makrokosmos. Penyatuan ini memungkinkan dirinya dapat mengendalikan awan, angin, hujan, cahaya, bumi dll.
Salah satu cara untuk meningkatkan vibrasi dan memperhalus frekuensi hidup kita adalah dengan senantiasa melakukan kebaikan, memikirkan hal-hal baik, hal-hal mulia, merasakan perasaan yang bahagia saat menolong orang lain, perasaan senang saat membuat orang lain bahagia, perasaan tulus dalam pelayanan, perasaan syukur yang mendalam, dalam setiap ucapan terima kasih baik dalam doa maupun yang keluar dalam bentuk kata-kata. Semua hal ini dapat menjadi katalisator untuk semakin memperhalus jiwa kita, memperhalus getaran dan frekuensi yang kita pancarkan.
Saat semuanya menjadi harmoni, selaras dengan The Spirit Of Makrokosmos, keajaiban akan mulai bermunculan. Hal-hal yang mustahil mulai menjadi mungkin dan dapat terjadi. Hal-hal yang dulunya sangat susah dimengerti menjadi tiba-tiba tahu, tiba-tiba mengerti. Jiwa yang menyatu dapat mengetahui isi hati dan perasaan orang lain bahkan hanya ketika orang itu baru bertemu atau baru kenal, begitu juga doa-doa yang dipanjatkan pun penuh energi dan seringkali terkabul menjadi sebuah keajaiban.
Seluruh alam semesta ini terdiri dari getaran dan frekuensi. Getaran ini menimbulkan rangsangan pada pikiran kita. Ketika lonceng berbunyi, itu bukan karena loncengnya dipukul tapi lebih kepada rambatan dari getaran suara dari lonceng yang dipukul. Ada getaran yang dapat didengar manusia ada yang tidak, ketika loncengnya berhenti berbunyi belum tentu lonceng itu berhenti bergetar, hanya saja getarannya lebih halus.
Ketika matahari berpijar, ia sebenarnya berupa getaran dengan vibrasi yang sangat tinggi, Ketika getarannya 300 juta ia menjadi cahaya, dan ketika lebih besar ia menjadi panas. Begitu juga warna-warni yang kita lihat di alam semesta semuanya adalah permainan dari getaran cahaya yang memberi rangsangan kepada panca indera kita untuk merasa dan mengirimkannya kepada otak kita.
Jadi apa yng kita lihat dan kita rasa sebenarnya bukanlah seperti yang kita lihat dan kita rasa yang sebenarnya. Semuanya jauh lebih dalam dan lebih halus dari yang pernah kita bayangkan. Bahkan lambaian pohon, hembusan angin yang menerpa, semua sensasi itu adalah getaran-getaran yang dipancarkan alam semesta dan kita spirit yang ada di dalam tubuh manusia ini berusaha menterjemahkannya dengan getaran pikiran kita sehingga jiwa kita dapat memaknainya.
Begitu juga manusia. Manusia adalah sebuah badan bagi energi hidup yang senantiasa bergetardan memancarkan medan energi dan gelombang. Medan energi ini berasal dari pemikiran kita, rasa perasaan kita, segala ucapan dan tindakan yang kita lakukan, bahkan sentuhan tangan kita pun mengandung energi yangd apat mempengaruhi keadaan di sekitarnya. Apa yang kita pancarkan, apa yang senantiasa kita getarkan akan kembali pada diri kita. Ini sudah merupakan hukum alam.Dan Kunci dari semua itu terletak pada getaran dan frekuensi yang senantiasa kita pancarkan kepada alam semesta. Semakin halus getaran dan frekuensi yang kita pancarkan, semakin mudah kita menyelaraskan energi kita dan menerima feedback yang sangat halus, saking halusnya terasa angin mampu berbisik kepada telinga manusia ini dan lambaian pohon seakan-akan hidup seperti manusia. Dan ketika manusia dapat selaras, menyatu dengan spirit of makrokosmos, ia sungguh dapat berkomunikasi dengan alam semesta. Manusia yang menyadari bahwa dirinya adalah spirit di dalam tubuh manusia akan merasakan penyatuan antara Spirit of mikrokosmos dengan Spirit of makrokosmos. Penyatuan ini memungkinkan dirinya dapat mengendalikan awan, angin, hujan, cahaya, bumi dll.
Salah satu cara untuk meningkatkan vibrasi dan memperhalus frekuensi hidup kita adalah dengan senantiasa melakukan kebaikan, memikirkan hal-hal baik, hal-hal mulia, merasakan perasaan yang bahagia saat menolong orang lain, perasaan senang saat membuat orang lain bahagia, perasaan tulus dalam pelayanan, perasaan syukur yang mendalam, dalam setiap ucapan terima kasih baik dalam doa maupun yang keluar dalam bentuk kata-kata. Semua hal ini dapat menjadi katalisator untuk semakin memperhalus jiwa kita, memperhalus getaran dan frekuensi yang kita pancarkan.
Saat semuanya menjadi harmoni, selaras dengan The Spirit Of Makrokosmos, keajaiban akan mulai bermunculan. Hal-hal yang mustahil mulai menjadi mungkin dan dapat terjadi. Hal-hal yang dulunya sangat susah dimengerti menjadi tiba-tiba tahu, tiba-tiba mengerti. Jiwa yang menyatu dapat mengetahui isi hati dan perasaan orang lain bahkan hanya ketika orang itu baru bertemu atau baru kenal, begitu juga doa-doa yang dipanjatkan pun penuh energi dan seringkali terkabul menjadi sebuah keajaiban.
0 komentar:
Posting Komentar