Jumat, 12 Desember 2014

UPACARA NADRAN, SYUKURAN MASYARAKAT CIREBON


UPACARA ADAT NADRAN, SYUKURAN MASYARAKAT CIREBON

Kekhasan masyarakat Cirebon terlihat dari aktivitas mereka yang melakukan upacara Nadran atau biasa orang-orang Cirebon menyebutnya Sedekah Laut. Upacara sedekah laut ini juga dilakukan oleh masyarakat Indramayu dan Subang. Dalam perkembangannya tradisi upacara Nadran tidak hanya berkembang di masyarakat Cirebon saja.
Upacara Nadran adalah upacara adat masyarakat pesisir
Cirebon untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia dan rizki yang telah diberikan kepada masyarakat setempat. Selain itu, upacara Nadran merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur mereka, kepada penguasa laut agar diberikan keselamatan dan dijauhkan dari malapetaka. Upacara Adat Nadran dilakukan setahun sekali kisaran bulan Juli s.d. Agustus.
Nadran memiliki arti janji atau rasa syukur. Nadran berasal dari kata nazar dalam bahasa Arab yang memiliki arti janji. Janji atau rasa syukur masyarakat pesisir Cirebon atas rezeki yang telah dilimpahkan yang maha kuasa kepada mereka. Secara turun temurun, upacara Nadran adalah upacara yang lahir dari akulturasi agama Islam dan Hindu. Perpaduan tersebut menciptakan upacara Nadran.
Dalam pelaksanaan upacara Nadran, pertama kali yang dilakukan adalah menyembelih kerbau dengan cara memotong kepala kerbau disertai memotong tumpeng. Kepala kerbau tersebut dibungkus dengan kain putih kemudian dengan sesaji lainnya dilepaskan ke tengah laut memakai ancak sejenis replika perahu dan kepala kerbau ditenggelamkan.
Selain itu, nasi tumpeng dan lauk pauk yang ada dibagi-bagikan kepada anggota masyarakat lainnya. Kegiatan itu disebut bancaan atau berkah. Pemakaian kerbau untuk dijadikan persembahan bukan sapi karena sapi merupakan hewan yang suci dalam agam Hindu sehingga mesti dipeliahra dan tidak boleh dibunuh. Sapi juga merupakan jelmaan dewa. Maka dari itu kerbau yang dijadikan persembahan.
Selain kegiatan memotong kepala kerbau dan melepasnya ke laut, kegiatan lainnya dalam upacara Nadran adalah membacakan mantera-mantera sambil membakar dupata atau kemenyan yang bertujuan untuk memohon perlindungan, keselamatan dan rizki yang banyak kepada para dewa laut. Pembacaan mantera dalam upacara Nadran merupakan bagian untuk memanggil roh-roh leluhur yang telah ikut menjaga keselamatan masyarakat pesisir Cirebon dalam mencari rezeki di laut.
Upacara Nadran bertambah semarak karena upacara ini menampilkan hiburan wayang yang merupakan kebudayaan Hindu. Selain itu, banyak tetabuhan dan nyanyian dalam proses upacara Nadran yang semakin bertambah semarak.
Upacara Nadran yang dilakukaan setiap setahun sekali oleh masyarakat Cirebon mempunyai nilai-nilai filosofi yang kuat. Nilai-nilai yang terbangun dari upacara tersebut adalah solidaritas, etis, kultural dan religius yang tercipta dari simbol-simbol yang ada dalam upacara tersebut.
Nilai-nilai kebersamaan yang ada dalam upacara Nadran ini menjadi sebuah dorongan ke depan untuk membangun masyarakat yang menjalankan nilai-nilai kebersamaan dan kepatuhan terhadap yang maha kuasa.

0 komentar:

Posting Komentar