Sabtu, 13 Desember 2014

BESALE - UPACARA PENYEBUHAN SUKU ANAK DALAM

suku-anak-dalam.jpg
Upacara Besale (penyembuhan) merupakan ritual masyarakat Anak Dalam yang bertujuan untuk menyembuhkan seseorang yang sakit akibat roh-roh jahat. Dalam adat istiadat masyarakat Suku Anak Dalam atau Anak Rimba terdapat banyak kegiatan upacara/ritual yang memiliki tujuan untuk menghormati arwah nenek moyang, mengharapkan keberkahan dan untuk menjauhkan malapetaka. Salah satu upacara adat masyarakat Anak Dalam adalah upacara Besale.
Arti Besale bagi masyarakat Anak Dalam adalah membersihkan jiwa seseorang yang sedang sakit akibat roh-roh jahat yang bersemayam dalam diri seseorang tersebut. Menurut hasil penelitian Pusat Penelitian Sejarah Dan Budaya Departemen Pendidikan Kebudayaan Indonesia (1977.127), masyarakat Anak Dalam menganggap jika ada anggota keluarga atau kerabat yang sakit maka itu merupakan pertanda bahwa dewa telah menurunkan malapetaka.
Agar dewa menjauhkan malapetaka tersebut, masyarakat Anak Dalam melakukan upacara Besale sebagai wujud memohon ampun. Hal lain yang penting adalah upacara Besale merupakan upaya masyarakat Anak Dalam untuk menjaga hubungan dan keseimbangan antara yang hidup dengan alam gaib. Keseimbangan dalam masyarakat Anak Dalam adalah tidak ada malapetaka yang datang kepada mereka seperti penyakit yang sulit diobati.
Proses upacara adat Besale yang dilakukan oleh masyarakat Anak dalam adalah dukun Besale menyanyikan mantera-mantera sambil menari kepada orang yang sakit. Sesaji-sesaji yang sudah ada dalam upacara ini dipersembahkan kepada dewa-dewa agar mereka memberikan kebaikan dan menjauhkan masyarakat Anak Dalam dari malapetaka. Menurut ketua adat senami dusun 3 upacara Besala berasal dari daerah mentawak daerah Soralangun.
Prosesi upacara Besale dipimpin oleh seorang pawang/dukun yang secara turun temurum mewarisi ilmu sambil bernyanyi dan menari untuk orang yang sakit. Saat dukun melakukan tarian dan nyanyian, dukun berada dalam kondisi setengah sadar karena arwah-arwah nenek moyang sudah masuk ke dalam tubuh dukun tersebut. Pakaian dukun dalam upacara Besale adalah putih. Celana panjang berwarna putih, penutup kepala disertai tudung berwarna putih.
Untuk perlengkapan prosesi upacara Besale yaitu lonceng terbuat dari kuningan yang memiliki suara nyaring, 2 buah mangkuk kecil untuk air jampi-jampim kain putih yang ujungnya bernama pera dicelupkan kepada air jampi-jampi serta diteteskan kepada mata orang yang sakit. Semua perlengkapan ini disimpan di atas anyaman rotan. Peralatan lainnya yang digunakan untuk acara upacara Besale adalah rumah-rumahan kecil yang dibuat dari kayu dan anyaman serta burung-burung yang terbuat dari daun kelapa dan disimpan ditiap rumah-rumahan. Burung-burung tersebut berjumlah 19 ekor.
Dalam proses upacara Besale harus ada sesaji yang dipersiapkan untuk para dewa yaitu diantaranya caco, Juwadah, bubur merah, tepung gandum, ayam panggang, telor, gelamai serta yang lainnya. Beberapa  makanan yang ada dalam upacara ini adalah makanan yang memiliki nama khas. Jumlah makanan untuk upacara ini ada 18 jenis makanan.
Keseluruhan perlengkapan untuk upacara Besale harus ada semua hal ini merupakan syarat utama agar upacara ini bisa berlangsung dan doa meminta disembuhkan bisa berhasil. Syarat perlengkapan upacara Besale tidak lengkap akan membuat upacara ini tidak berjalan dengan baik.
Pembuka upacara Besale dimulai dengan dukun yang melantunkan nyanyian:
Betinjak dibungin baru sebiji
Dijanjam baru setitik
Angin baru berembus
Beteduh di langit selembar payung
Upacara Besale yang dilakukan oleh masyarakat Anak Dalam biasanya menyelenggarakan upacara adat Besale dengan nilai nominal 1.5 juta s.d. 2.5 juta. Biaya yang cukup mahal untuk menyelenggarakan kegiatan ini membuat banyak para masyarakat suku anak Dalam lebih memilih puskesmas sebagai tempat berobat bagi keluarga yang sakit.  Faktor lainnya adalah orang yang sakit setelah melakukan upacara Besale banyak yang tidak sembuh.

0 komentar:

Posting Komentar