Upacara
Besale (penyembuhan) merupakan ritual masyarakat Anak Dalam yang
bertujuan untuk menyembuhkan seseorang yang sakit akibat roh-roh jahat.
Dalam adat istiadat masyarakat Suku Anak Dalam atau Anak Rimba terdapat
banyak kegiatan upacara/ritual yang memiliki tujuan untuk menghormati
arwah nenek moyang, mengharapkan keberkahan dan untuk menjauhkan
malapetaka. Salah satu upacara adat masyarakat Anak Dalam adalah upacara
Besale.
Arti
Besale bagi masyarakat Anak Dalam adalah membersihkan jiwa seseorang
yang sedang sakit akibat roh-roh jahat yang bersemayam dalam diri
seseorang tersebut. Menurut hasil penelitian Pusat Penelitian Sejarah
Dan Budaya Departemen Pendidikan Kebudayaan Indonesia (1977.127),
masyarakat Anak Dalam menganggap jika ada anggota keluarga atau kerabat
yang sakit maka itu merupakan pertanda bahwa dewa telah menurunkan
malapetaka.
Agar
dewa menjauhkan malapetaka tersebut, masyarakat Anak Dalam melakukan
upacara Besale sebagai wujud memohon ampun. Hal lain yang penting adalah
upacara Besale merupakan upaya masyarakat Anak Dalam untuk menjaga
hubungan dan keseimbangan antara yang hidup dengan alam gaib.
Keseimbangan dalam masyarakat Anak Dalam adalah tidak ada malapetaka
yang datang kepada mereka seperti penyakit yang sulit diobati.
Proses
upacara adat Besale yang dilakukan oleh masyarakat Anak dalam adalah
dukun Besale menyanyikan mantera-mantera sambil menari kepada orang yang
sakit. Sesaji-sesaji yang sudah ada dalam upacara ini dipersembahkan
kepada dewa-dewa agar mereka memberikan kebaikan dan menjauhkan
masyarakat Anak Dalam dari malapetaka. Menurut ketua adat senami dusun 3
upacara Besala berasal dari daerah mentawak daerah Soralangun.
Prosesi
upacara Besale dipimpin oleh seorang pawang/dukun yang secara turun
temurum mewarisi ilmu sambil bernyanyi dan menari untuk orang yang
sakit. Saat dukun melakukan tarian dan nyanyian, dukun berada dalam
kondisi setengah sadar karena arwah-arwah nenek moyang sudah masuk ke
dalam tubuh dukun tersebut. Pakaian dukun dalam upacara Besale adalah
putih. Celana panjang berwarna putih, penutup kepala disertai tudung
berwarna putih.
Untuk
perlengkapan prosesi upacara Besale yaitu lonceng terbuat dari kuningan
yang memiliki suara nyaring, 2 buah mangkuk kecil untuk air
jampi-jampim kain putih yang ujungnya bernama pera dicelupkan kepada air
jampi-jampi serta diteteskan kepada mata orang yang sakit. Semua
perlengkapan ini disimpan di atas anyaman rotan. Peralatan lainnya yang
digunakan untuk acara upacara Besale adalah rumah-rumahan kecil yang
dibuat dari kayu dan anyaman serta burung-burung yang terbuat dari daun
kelapa dan disimpan ditiap rumah-rumahan. Burung-burung tersebut
berjumlah 19 ekor.
Dalam
proses upacara Besale harus ada sesaji yang dipersiapkan untuk para
dewa yaitu diantaranya caco, Juwadah, bubur merah, tepung gandum, ayam
panggang, telor, gelamai serta yang lainnya. Beberapa makanan yang ada
dalam upacara ini adalah makanan yang memiliki nama khas. Jumlah makanan
untuk upacara ini ada 18 jenis makanan.
Keseluruhan
perlengkapan untuk upacara Besale harus ada semua hal ini merupakan
syarat utama agar upacara ini bisa berlangsung dan doa meminta
disembuhkan bisa berhasil. Syarat perlengkapan upacara Besale tidak
lengkap akan membuat upacara ini tidak berjalan dengan baik.
Pembuka upacara Besale dimulai dengan dukun yang melantunkan nyanyian:
Betinjak dibungin baru sebiji
Dijanjam baru setitik
Angin baru berembus
Beteduh di langit selembar payung
Upacara
Besale yang dilakukan oleh masyarakat Anak Dalam biasanya
menyelenggarakan upacara adat Besale dengan nilai nominal 1.5 juta s.d.
2.5 juta. Biaya yang cukup mahal untuk menyelenggarakan kegiatan ini
membuat banyak para masyarakat suku anak Dalam lebih memilih puskesmas
sebagai tempat berobat bagi keluarga yang sakit. Faktor lainnya adalah
orang yang sakit setelah melakukan upacara Besale banyak yang tidak
sembuh.
0 komentar:
Posting Komentar