Dalam rangka meningkatkan layanan pemerintahan, pada tahun 1931 dibangun Gemeente Huis
(Balai Kota) dengan arsitektur gaya balai kota di Eropa. Gedung balai
kota ini memiliki ciri khas sebuah menara dengan jam. Sampai saat ini
gedung tersebut masih berfungsi sebagai kantor pusat pemerintahan kota Padang.
Dibangun
pada tahun 1933 ketika depresi ekonomi sedang melanda dunia, bentuk
atapnya sederhana khas Minang, yaitu berupa tanduk kerbau, walaupun
belum merupakan atap bogonjong. Hal ini tidak mengherankan
karena arsiteknya, Herman Thomas Karsten, adalah orang yang sangat
memahami kebudayaan lokal di Nusantara, dan juga seorang perencana
tata-kota.
Bangunan
balai kota denahnya berbentuk L dimana bagian sudutnya terdapat menara
dengan jam dinding di sisi-sisinya. System ventilasinya berupa
lubang-lubang yang berbentuk empat persegi panjang yang ditempatkan di
sekeliling tembok.
0 komentar:
Posting Komentar