LADANG GUNUNG, SAWAH DAN UPACARA BERCOCOK TANAM ALA SUKU BANJAR
Daerah Banjar terkenal dengan pertnian landang dan pertnian sawah. Pertanian ladang atau disebut ladang gunung. Di samping menanam padi di ladang, juga ditanam jenis tanaman Sembilan terutama kacang-kacangan. Pertanian di ladang ini menempati tempat kedua setelah pertanian di sawah.
Daerah Banjar terkenal dengan pertnian landang dan pertnian sawah. Pertanian ladang atau disebut ladang gunung. Di samping menanam padi di ladang, juga ditanam jenis tanaman Sembilan terutama kacang-kacangan. Pertanian di ladang ini menempati tempat kedua setelah pertanian di sawah.
Teknik
pertanian. Pertanian ladang ini biasanya dilakukan di daerah pegunungan
di mana tanah masih banyak dan luas, yang memungkinkan mereka ini untuk
berpindah-pindah tempat untuk mencari daerah-daerah yang subur. Untuk
pertanian ladang biasanya ada dua macam tanah yaitu tanah yang masih
berhutan lebat dan tanah yang hanya ditumbuhi alang-alang.
Pada
tanah yang berhutan lebat urutan pekerjaan yang dilakukan untuk
melaksanakan pertanian ladang adalah menebang dan menebas hutan,
memotong kayu dan mebakar kayu tersebut. Sedangkan pada tanah yang hanya
ditumbuhi alang-alang yaitu membersihkan dan mencangkul tanah dalam
gumpalan-gumpalan kecil dan alat untuk mencangkulnya diperlukan tajak
gunung. Setelah itu dilubangi lagi dengan halu tugal dan ke dalam lubang
dimasukan bibit.
Upacara-upacara aata dalam pertnian.
Dalam upacara pertanian ladang di Kalimantan selatan ini dikenal adanya upacara yang disebut tandik sontokip, yakni sejenis tarian suku bangsa dayak di daerah Marindi ---- Tabalon dari upacra ini adalah untuk meminta kepada Sang Hiang, agar dalam melaksanakan menanam padi selamat dan memberikan hasil yang memuaskan. Tarian ini dipimpin oleh seorang dukun wanita
Upacara-upacara aata dalam pertnian.
Dalam upacara pertanian ladang di Kalimantan selatan ini dikenal adanya upacara yang disebut tandik sontokip, yakni sejenis tarian suku bangsa dayak di daerah Marindi ---- Tabalon dari upacra ini adalah untuk meminta kepada Sang Hiang, agar dalam melaksanakan menanam padi selamat dan memberikan hasil yang memuaskan. Tarian ini dipimpin oleh seorang dukun wanita
Pertanian
sawah. Daerah Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah penghasil
beras utama di Indonesia di samping daerah Sulawesi Selatan.
Lokasi penghasil beras di Kalimantan Selatan
meliputi, Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Utara,
Kabupaten Huku Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten
Tapin dan daerah Barito Selatan serta Pleihari. Adapun jenis-jenis sawah
di daerah Kalimantan Selatan adalah.
• Sawah bayar atau sawah pasang surut,
• Sawah barat atau sawah tahun,
• Sawah timur atau sawah rintak,
• Sawah terapung atau sawah turung dan
• Sawah penyambung.
• Sedang jenis padi yang dihasilkan sawah-sawah tersebut adalah padi bayar putih, bayar melintang, bayar kuning, karang dukuh, siam, ketan putih, ketan hitam, kencana, palun dan sebagainya.
• Sawah bayar atau sawah pasang surut,
• Sawah barat atau sawah tahun,
• Sawah timur atau sawah rintak,
• Sawah terapung atau sawah turung dan
• Sawah penyambung.
• Sedang jenis padi yang dihasilkan sawah-sawah tersebut adalah padi bayar putih, bayar melintang, bayar kuning, karang dukuh, siam, ketan putih, ketan hitam, kencana, palun dan sebagainya.
Cara
pertanian di awah untuk daerah Kalimantan Selatan masih dilaksanakan
secara tradisional, dimulai dari menanam bibit padi, memelihara, dan
menuai (panen). Bukan hanya itu, teknik pertanianpun disesuaikan dengan
kondisi alam setempat, misalnya orang menanam bibit padi selain
dilakukan di atas tanah tinggi, juga ditanam di atas rakit yang diberi
tanah. Sedangkan ani-ani digunakan sebagai alat untuk memotong padi pada
umumnya. Selain itu waktu yang tepat waktu musim mengetan padi
orang-orang secara bergotong royong mengetam padi di sawah yang disebut
ba-arian atau bahandipan. Setelah diketan padi tersebut disimpan untuk
sementara ditempatkan di tempat yang dinamakan kerambat. Kemudian
setelah diirik (dipisahkan dari tangkai) dan dipompa lalu dijemur dan
kemudian disimpan di dalam tempat yang disebut kindai atau kerangking.
Dalam hal ini daerah Kalimantan Selatan dikenal dengan adanaya upacara-upacara yang bertujuan agar panen melimpah, antara lain.
Upacara memberasihi.
Pada waktu akan mengetan, untuk pelaksanaan upacara ini disediakan
sajen berupa nasi lemak dan kakulih yang disediakn dan dibacakan doa
selamat. Sedang pada pondok-pondok orang yang akan mengetan dinaikan
bendera kuning. Setelah itu mereka turun ke sawah menghampiri padi yang
sudah masak itu dan mulai mengetan dengan membaca selawat. Padi yang
diketan hanya tiga tangkai. Lalu dibungkus dengan kain kuning yang sudah
disediakan dan dibawa ke pondok untuk seterusnya diletakan ke tengah
kindai sebagai penyaru padi-padi yang lainnya. Setelah itu baru dimulai
mengetan secara bergotong royong.
Selain
itu adapula upacara ba-andi-andi. Dalam upacara ini lebih bersifat
kesenian di mana kalangan rakyat Kalimantan selatan ba-andi-andi yang
dinyanyikan pada waktu sedang mengetan padi dan mairik (memisahkan gabah
dari tangkai padi). Hal ini bertujuan untuk membangkitkan para pekerja
agar mereka bekerja lebih giat dan menjadi agar padi tidak rusak.
Adapula yang disebut lagu ahooi. Pada prisnsipnya sama dengan
ba-andi-andi yakni bertujuan untuk menghilangkan rasa lelah dan
membagkitkan gairah kerja.
0 komentar:
Posting Komentar