PERMAINAN TRADISIONAL JAMBI
Permainan
Gunung tersebar di seluruh propinsi Jambi. Permainan Gunung sama dengan
permainan congklak yaitu permainan rakyat yang sudah berkembang cukup
lama di kawasan Melayu dengan sebutan yang berbeda-beda. Di Malaysia dan
beberapa daerah di Kepulauan Riau dikenal dengan Congkak, di Filipina disebut sungka, di Srilangka dikenal dengan cangka, di Thailand tungkayon dan di beberapa daerah lain di Indoonesia seperti di Sulawesi disebut mokaotan, maggaleceng, aggalacang dan nogarata. Ada juga yang menyebutnya congkak, seperti daerah-daerah yang ada di Pulau Jawa.
Peserta
dalam permainan ini dapat laki-laki dan perempuan berumur sekitar 7 –
14 tahun dan jumlah pemain dua orang yang duduk saling berhadapan. Alat
yang digunakan sebuah papan berukuran tebal 10 cm dan panjang 70 cm.
Pada bagian atas terdapat lobang 2 x 7 buah dan kedua ujungnya
masing-masing terdapat sebuah lobang yang ukuran-nya lebih besar yang
disebut gunung. Sedangkan anak permainan berupa batu kecil atau kulit
kerang yang berjumlah 98 buah.
Cara
permainan ini yaitu sebelum dimulai lobang-lobang tersebut diisi dengan
anak permainan masing-masing 7 buah, kecuali gunung tidak diisi. Untuk
menentukan siapa yang lebih dahulu memulai permainan kedua pemain lebih
dahulu sut, yang menang lebih dahulu memulai permainan, dengan mengambil
salh satu lobang yang diisikan ke setiap lobang satu persatu searah
jarum jam. Lobang yang terakhir diisi diambil semuanya untuk diteruskan
diisi pada lobang-lobang selanjutnya dan begitu seterusnya. Namun jika
kerikil jatuh pada lobang yang kosong, maka permainan dianggap mati dan
berganti kepemain lawan, tetapi isi lobang di hadapannya (milik lawan)
diambil semuanya dan diisikan ke dalam gunung miliknya. Permainan
berakhir jika seluruh lobang kosong dan anak permainan terkumpul pada
gunung masing-masing. Siapa yang paling banyak mengumpulkan kerikil atau
kulit kerang pada gunungnya dianggap menang.
Nilai
budaya yang dapat diambil dari permainan congkak yaitu ketelitian,
kecerdasan dan kejujuran. Ketelitian dituntut agar ketika memasukkan
buah congkak tidak salah, seperti salah memasukkan buah congkak ke
lubang induk pemain lawan, atau kesalahan-kesalahan lain. Kecerdasan
dibutuhkan agar seorang pemain bisa memenangkan permainan tersebut. Dan
nilai kejujuran diharapkan agar masing-masing pemain bersikap sportif,
dan tidak menipu lawannya ketika lawan tersebut dalam keadaan lengah.
0 komentar:
Posting Komentar