SUKU TALANG MAMAK, JAMBI
Suku Talang Mamak adalah Suku pedalaman di daerah Jambi. Suku ini tersebar di 4 kecamatan yaitu Batang Gansal, Cenaku, kelayang dan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu dan di Dusun Semarantahin, Desa Suo-Suo Kecamatan Sumai, Kabupaten Tebo. Talang memiliki arti Ladang dan mamak itu adalah Ibu. Secara umum Talang Mamak memiliki arti ladang milik ibu. Masyarakat Talang Mamak merupakan golongan proto Melayu atau melayu kuno. Suku Talang Mamak biasa di sebut “Suku Tuha”. Mereka adalah suku yang datang pertama di Indragiri dan berhak atas sumber daya. Pada tahun 200, jumlah masyarakat Talang Mamak sekitar 6418 jiwa.
Suku Talang Mamak adalah Suku pedalaman di daerah Jambi. Suku ini tersebar di 4 kecamatan yaitu Batang Gansal, Cenaku, kelayang dan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu dan di Dusun Semarantahin, Desa Suo-Suo Kecamatan Sumai, Kabupaten Tebo. Talang memiliki arti Ladang dan mamak itu adalah Ibu. Secara umum Talang Mamak memiliki arti ladang milik ibu. Masyarakat Talang Mamak merupakan golongan proto Melayu atau melayu kuno. Suku Talang Mamak biasa di sebut “Suku Tuha”. Mereka adalah suku yang datang pertama di Indragiri dan berhak atas sumber daya. Pada tahun 200, jumlah masyarakat Talang Mamak sekitar 6418 jiwa.
Sejarah
asal usul masyarakat Talang Mamak lahir dari cerita rakyat tentang
Putri Pinang Masak. Konon, hidup tujuh pasang putra-putri yang lahir
kembar di Indragiri. Ketujuh putra menjadi sesosok yang gagah berani dan
ketujuh putri menjadi gadi jelita dan cantik. Salah satu putri yang
cantik adalah Putri Pinang Masak.
Dalam
segi kepercayaan, mayoritas suku Talang Mamak masih memeluk agama
kepercayaan yaitu Animisme. Ada pula yang sudah beragama lainnya seperti
Islam dan Kristen. Agama kepercayaan yang dianut oleh masyarakat talang
Mamak disebut Langkah lama. Ada lima kebiasaaan adat dalam agama ini
yaitu sunat dan mengasah gigi, menyabung ayam, berjudi, berdukun
bekumantan, mengadakan pesemahan (pemujaan kuburan keramat dengan
mengorbankan hewan).
Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Talang Mamak masih mempertahankan
tradisi adat seperti ranbut panjang, memakai sorban, giginya bergarang
(hitam karena menginang). Selain itu, masyarakat Talang Mamak memiliki
sifat sopan, jujur dan tidak mau mengganggu orang lain, bahkan untuk
menghindari konflik masyarakat talang Mamak lebih baik menghindar. Untuk
urusan yang berhubungan dengan alam, masyarakat Talang Mamak hidup
damai dan menyatu dengan alam. Kondisi itu juga dipengaruhi oleh
kehidupan masyarakat Talang Mamak yang bergantung pada hutan.
Pada
daerah di Dusun Kerampal, masyarakat dari Suku Talang Mamak yang
tinggal disana masih tergantung pada tumbuh-tumbuhan yang ada di
sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari, khususnya
bahan obat.
Berdasarkan sejarah Masyarakat Talang Mamak, ada dua kelompok dalam suku ini yaitu Talang Mamak Sungai Limau yang bertempat tinggal di daerah alir sungai Limau dan Sungai Cenaku. Kelompok Talang Mamak Sungai Gangsal yang bertempat tinggal di daerah aliran Sungai Gangsal dan sungai akar di lingkungan pegunungan bukit tiga puluh.
Berdasarkan sejarah Masyarakat Talang Mamak, ada dua kelompok dalam suku ini yaitu Talang Mamak Sungai Limau yang bertempat tinggal di daerah alir sungai Limau dan Sungai Cenaku. Kelompok Talang Mamak Sungai Gangsal yang bertempat tinggal di daerah aliran Sungai Gangsal dan sungai akar di lingkungan pegunungan bukit tiga puluh.
Untuk
sistem kekerabatan , masyarakat Talang Mamak menganut sistem
Matrilineal. Jabatan seperti batin, penghulu, mangku, monti serta
warisan harta pusaka diturunkan kepada anak laki saudara perempuan.
Rumah tangga terbentuk dari keluarga inti yang membuat rumah di sekitar
tempat tinggal orang tua istri. Dalam segi kepemimpinan masyarakat
Talang Mamak Memiliki kepenghuluan yang dipimpin oleh batin atau
penghulu adat. Selain itu masyarakat tersebut memiliki pemimpin yang
memiliki gelar Datuk Patih.
Bahasa Talang Mamak (serta Bahasa Sakai)
termasuk dialek Bahasa Kerinci. Bahasa yang digunakan untuk melakukan
komunikasi harian adalah melayu Talang atau melayu tinggi, tidak ada
tingkatan bahasa pada komunitas ini. Bahasa ini ada sedikit perbedaan
dengan bahasa melayu pada umumnya. Ada beberapa istilah dan sebutan yang
berbeda.
Mata
pencarian utama masyarakat Talang Mamak adalah menanam padi di ladang
beserta menanam sayuran dan palawija. Para lelaki masih melakukan
kegiatan berburu, meramu di hutan dan menangkap ikan di sungai. Selain
itu, mata pencaharian lainnya jika hasil ladang sudah habis adalah
menyadap getah karet. Semua hasil itu akan dijual melalui seorang
perantara untuk dibawa ke produsen yang lebih besar. Kegiatan bertani
dilakukan dengan sistem ladang berpindah. dimana mereka masih
mempercayakan kekuatan gaib yang kuat dan berpengaruh pada pola
perpindahan dan pembukaan ladang serta penentuan hari bercocok tanam.
Masyarakat
Talang Mamak memiliki berbagai bentuk Kesenian diantaranya adalah
pencak Silat, Tari Badai Terbang, Tari Bulian, dan main Ketebung.
Selain itu, diantaranya adalah berdendang dan bernyanyi, nyanyian
dinyanyikan bersama-sama dan sangat tergantung pada situasi (sedih,
riang, senang) biasanya disampaikan dalam bentuk pantun. Di tempat lain
ada juga tarian Rentak Bulian yang biasa dilakukan secara bersama-sama
baik laki-laki maupun perempuan, tetapi tarian ini bukan asli masyarakat
talang merupakan tari kresasi. Tarian ini dilakukan ketika ada pesta
bagawai (pesta pernikahan) dan dalam rangka pengobatan. Selain itu
kesenian di atas, ada juga kesenian pencak silat yang menandai mulai dan
mengakhiri kegiatan ritual yang diiringi dengan gendang, main gambus,
tari balai terbang.
Dalam
kehidupan keseharian suku Talang Mamak sudah mengenal teknologi dalam
bentuk yang sederhana terutama yang dipergunakan untuk mengolah
pertanian, perkebunan, ladang dan memasak. Dalam mengolah pertanian
menggunakan cangkul, beliung (sejenis kampak kecil yang lentur), parang
dan pisau (semua berbahan dasar besi). Alat untuk memasak menggunakan
kuali, sendok nasi yang terbuat dari kayu dan ujungnya menggunakan batok
kelapa. Untuk makan kebanyakan masih menggunakan tangan, walaupun ada
juga yang sudah menggunakan sendok. Selain gelas yang digunakan untuk
minum, masih banyak yang menggunakan kulit labu air. Masyarakat Talang
Mamak pada umumnya bisa menerima pembaharuan dalam penggunaan alat-alat
teknologi modern, baik alat rumah tangga, alat telekomunikasi dan
trasportasi.
0 komentar:
Posting Komentar