Selasa, 09 Desember 2014

Goa Loyang Koro Kab. Aceh Tengah

GUA-DEITAKENGON_1407826447.jpg
Goa Loyang Koro Kab. Aceh Tengah
Loyang Koro = Gua Kerbau  adalah gua alam yang pernah dipergunakan untuk membawa kerbau sehingga di beri nama Loyang Koro  (dalam bahasa Gayo  Loyang = Goa dan Koro = Kerbau) Gua Loyang Koro adalah sebuah gua yang terletak di  tepi danau laut tawar  kecamatan kebayakan  ibu kota Takengon dengan jarak tempuh lebih kurang  5 km arah timur ibu kota takengon, gua ini merupakan  salah satu objek wisata  yang sanngat indah dan asri juga ramai pengunjungnya pada  hari libur, gua ini letaknya  di kaki Gunung Birahpanyang, turun ke bawah  sekitar 15 meter melalui  bibir pantai dari jalan menuju kec. Bintang,  gua ini juga memiliki kedalaman lebih  kurang 110 meter,  untuk memasuki ke dalam gua dapat dijangkau dengan jalan setapak. Para pengunjung yang berwisata ke Gua tersebut dapat menikmati sampai ke dalam goa yang berjarak sekitar 110 meter  karena pemerintah pariwisata setempat sudah menyediakan vasilitas penerangan seperti listrik dan generator.
Menurut pemandu  legenda  gua ini ada dua versi dalam  sejarah : yang pertama menyebutkan bahwa dulunya gua ini tembus ke Isak, melalui gua ini  para pengebala kerbau membawa ternaknya, jadi gua ini merupakan jalan pintas untuk menuju ke Isak atau ke Kota Takengon untuk berdagang,   jika mareka membawa ternak melewati jalan raya sangat jauh dan membutuhkan waktu yang sangat lama, dan  sebaliknya dari Isak juga ada gua yang namanya Gua Kambing yang bersambung dengan gua loyang Koro ini, namun  saat ini sudah   tertutup dan tidak  dapat melewati lagi,  menurut lagenda tertutupnya gua ini  akibat pertikaian  antara pengembala kambing dengan pengembala kerbau yang sama-sama membawa  ternak,  saat itu beradu di dalam gua tersebut dan sama-sama tidak mau mengalah atau mundur salah satunya  hingga menyebabkan  runtuhnya dinding goa sehingga jalan tertutup dan tidak dapat dilewati lagi. Kemudian versi yang kedeua  menyebutkan bahwa goa ini dulunya adalah tempat bersembunyi Sultan Aceh dari kejaran tentara Belanda dan portugis.

0 komentar:

Posting Komentar