Minggu, 14 Desember 2014

Permainan Kucing Rabun

foto0464_1376281795.jpg

PERMAINAN TRADISIONAL BENGKULU
Permainan kucing rabun sering dilakukan pada saat ada perayaan-perayaan pernikahan dan pada sore hari pada saat anak-anak pulang sekolah. Tempat melakukan permainan ini adalah di halaman rumah dan lapangan terbuka. Peserta permainan kucing rabun adalah anak laki-laki atau anak perempuan ataupun campuran keduanya yang berusia antara 6 tahun – 13 tahun dengan jumlah minimal 3 orang.
Sebelum permainan dimulai, lebih dulu dibuat lingkaran dengan ukuran jari-jari 1,5 m – 2 m kain penutup mata warna hitam berukuran 50 x 100 cm. Untuk menentukan siapa yang pertama kali menjadi kucing rabun lebih dulu diadakan ansum atau suit.
Pemain yang menjadi kucing rabun, matanya ditutup oleh pemain yang lain dengan kain berwarna hitam yang dikaitkan pada bagian belakang kepala. Setelah matanya ditutup, kucing rabun menjauh dari tempat tersebut dan pemain yang lain siap untuk dicari.
Apabila seorang pemain tertangkap dia tidak boleh lari, kucing rabun boleh menggerayangi pemain yang tertangkap dengan tujuan untuk mengenalinya, dan untuk selanjutnya kucing rabun menyebutkan nama orang yang tertangkap tersebut. Jika tebakannya benar maka orang yang tertangkap itu akan menjadi kucing rabun dan kucing rabun sebelumnya akan menjadi pemain. Demikian juga halnya bila seorang pemain menginjak garis lingkaran, maka orang tersebut harus menjadi kucing rabun dan kucing rabun sebelumnya terlepas dari tugasnya.

0 komentar:

Posting Komentar