Minggu, 14 Desember 2014

Permainan Congkak

ceriwis_1376292787.jpg
PERMAINAN TRADISIONAL BENGKULU
Di daeran Bengkulu disebut Congkak, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut congklak. Alat yang digunakan dalam permainan ini adalah sekeping papan berukuran panja ng 1 meter. Di sisi kedua ujung diberi lubang agak besar yang disebut rumah dan kedua sisinya terdapat tujuh kali dua lubang yang besarnya kelima jari dapat masuk yang bisebut anak lubang. Buah segorok atau buah kobiul atau dapat juga diganti dengan keong laut yang sudah mati. Setiap lubang disisi buah segorok sebanyak 7 buah.



foto via blogprasetijo.blogspot
Permainan congkak biasanya dilaksanakan di dalam rumah atau beranda umumnya dilakukan oleh gadis remaja sehabis musim panen atau ketika menunggu jemuran padi.
Jalannya permainan congkak :
  • Dengan cara bersaman kedua pemain mengambil buah dari salah satu lubang dan mengisi satu persatu ke lubang lainnya kea rah kanan atau searah jarum jam mengisi rumah masing-masing kalau masih sisa di tangan maka diteruskan ke lubang lawan.
  • Bila buah terakhir sampai ke rumah sendiri, permainan masih dapat terus berjalan dengan mengambil buah dari salah satu anak lubang sendiri.
  • Bila buah terakhir sampai di tempat kosong anak lubang kita sendiri, maka kita boleh mengambil semua buah pada lubang yang berhadapan dengan lubang kosong tadi yang disebut dengan istilah menembak. Akan tetapi bila buah terakhir kita sampai ke lubang kosong lawan maka kita tidak dapat meneruskan permainan atau disebut mati maka permainan dilakukan oleh pihak lawan.
  • Lawan dapat menjalankan buahnya, dan bila bertemu dengan lubang lawan kosong berarti mati. Demikian seterusnya sampai buah habis dan setiap pemain berusaha mengisi rumahnya sebanyak mungkin.
  • Bila buah pada anak lubang sudah terisi sebanyak 7 buah dan di rumah masih banyak sisa maka kita dinamakan menang tekek. Dan biasanya yang kalah tidak cukup labi buahnya untuk mengisi setiap lubang 7 buah, keadaan lubang yang kosong disebut terpanggang.
  • Permainan seperti keadaan di atas dapat dilanjutkan dengan ketentuan
  • Sisa buah tidak dapat dimasukan ke anak lubang, tetapi tetap pada lubang rumah. Misalnya pada lubang yang terpanggang ada 4 buah, maka di lubang rumah kita harus ada 3 buah yang mendapat giliran main terlebih dahulu ialah buahnya masih tersisa pada anak lubang. Biasanya pemain yang lubangnya terpanggang makin lama bermain makin banyak lubangnya yang kosong, namun kalau dia terampil lubangnya dapat terisi kembali.

0 komentar:

Posting Komentar