Minggu, 14 Desember 2014

Permainan Lu Lu Cina Buta


PERMAINAN TRADISIONAL RIAU
Permainan lu lu cina buta dimainkan oleh anak-anak di Temhilahan. Indera Hilir. Lu lu cin buta dapat dimainkan seluruh anggota masyarakat tanpa membeda-bedakan asal-usul orang tuanya. Permainan ini berupa permainan hiburan baik terhadap penonton maupun sesama pemain.
Ada dua penafsiran orang Melayu tentang perkataan lu lu Cina buta, yaitu cina buta dalam arti sebenarnya yaitu seorang Cina yang buta matanya. Penafsiran lain, orang Cina yang kawin pada perempuan Islam yang bercerai "talak tiga" yang ingin rujuk kembali dengan suaminya. Dalam hukum Islam bila suami/isteri yang sudah talak tiga bercerai dan ingin rujuk kembali maka isteri mestinya melaksanakan kawin sementara dengan orang lain, setelah cerai dengan suami sementara itu barulah syah rujuk kembaJi dengan suami yang asal.
Perkawinan sementara ini untuk orang biasa walaupun ia diupah untuk melaksanakan hal tersebut tetap ditolaknya, maka orang Cina tersebut mau masuk Islam dan kawin sementara walaupun pekerjaannya ini menjadi buah mulut orang sekampung, ia tak peduli. Itulah sebabnya maka kisah orang Cina itu menjadi lelucon masyarakat yang cukup populer, hingga tersebarlah kata-kata Cina buta tersebut dan akhirnya menjadi sebuah nyanyian masyarakat terutama anak-anak dan menjadi lagu pengiring permainan lu lu Cina, dengan syair :
Lu lu Cina Buta
Lu banyak tai mata
Lu berjalan teraba-raba
Lala terantuk janda tua. (Dalam hal ini syair janda, selalu ditukar-tukar menjadi nyonya dan kuda.)
Jalannya permainan :
Jumlah pemain adalah 10 sampai 30 orang yang berusia 7 sampai 10 tahun oleh perempuan dan laki-laki (campuran). Pertama-tama seluruh pemain melakukan undian dengan sut yaitu untuk pemeran Cina Buta oleh pemain yang kalah undian dan pemenang sebagai orang yang akan ditebak. Yang menang beramai-ramai membuat lingkaran dengan cara berpegangan tangan, kemudian yang kalah mukanya ditutup saputangan berdiri di tengah-tengah para pemain dalam keadaan mala tersimpul.
Permainan dimulai, di mana pihak yang menang jalan keliling sambil melingkar menyanyi bersama-sama "lu lu cina buia" (seperti syair di atas). Selesai menyanyi, pemain duduk mencakung dalam posisi menghadap pusat lingkaran. Kemudian Cina Buta akan meraba-raba para pemain dan menerka nama pemain tersebut. Bila Cina Buta dapat berhasil menerka nama pemain yang diraba, maka pemeran Cina buta akan diganti oleh pemain yang diterka tersebut, dan bila 3 kali berturut-turut Cina Buta tidak berhasil menerka nama pemain maka permainan dinyatakan selesai dan dapat diulang kembali dari permainan awal dengan melakukan undian.
Permainan ini masih sering dimainkan anak-anak karena di samping bermanfaat sebagai hiburan juga menguji keterampilan para pemain.

0 komentar:

Posting Komentar