Kamis, 11 Desember 2014

Kasepuhan Sirna Resmi

wayang_1398671671.jpg
Bernama formal Kesatuan Adat Banten Kidul Kasepuhan Sirna Resmi. Sebuah Komunitas Adat yang tercatat telah ada sejak sekitar abad 16. Sejarah Kasepuhan menisbatkan pada bukti adanya astana yang menjadi ciri keramat karuhun, terletak di Cipatat Kabupaten Bogor Barat.
Komunitas Adat kasepuhan Sirna Resmi hanyalah bagian kecil dari Komunitas Adat yang tersebar di pelosok Nusantara. Komunitas ini hidup secara turun temurun dari generasi ke generasi, saat ini dipegang dan dijalankan oleh Pupuhu Adat (Ketua Adat) generasi yang ke 10, Abah Asep Nugraha. Kasepuhan Sirna Resmi awalnya berasal dari Kasepuhan Cipta Rasa. Dalam perjalanannya, Kasepuhan ini pecah menjadi tiga, yakni Cipta Gelar, Cipta Mulya dan Sirna Resmi. Menurut kepercayaan Kasepuhan, kelak akan terpecah lagi menjadi tujuh Kasepuhan.
Ketiga Kasepuhan ini masih memegang teguh prinsip dan pola pertanian tradisional. Sebagai perwujudan rasa syukur dan penghormatan kepada para leluhur. Sebuah usaha untuk terus menegakan martabat beserta hak asal-usul sebagai identitas budaya dan warisan budaya. Dengan sistem yang di wariskan para leluhur, masyarakat Adat Kasepuhan Sirna Resmi menata seluruh kehidupannya baik sebagai individu maupun sebagai kelompok sosial dan religius yang khas, yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Sistem-sistem inilah yang dipertahankan dan diperjuangkan sebagai sumber semangat hidup yang tekandung dalam sistem adat yang masih dibudayakan dan dilestarikan. Masyarakat Kesepuhan Sirna Resmi memandang alam dan dirinya secara utuh, Adat istiadat yang berlaku di Kasepuhan mengatur pola kehidupan masyarakat dalam berhubungan dengan sang pencipta (Hablum Minallah), dan hubungan antar manusia (Hablum Minannas) dan hubungan hubungan manusia dengan alam lingkungannya (Hablum Minal Alam).



0 komentar:

Posting Komentar