Watu Gilang
Catatan bersejarah dari Kerajaan Pajajaran menyebut batu andesit
empat persegi panjang berukuran 190 cm x 121 cm dengan tebal 16,5 cm ini
dengan sebutan Watu Gilang. Serat Banten mengatakan bahwa Watu Gilang
berasal dari Kerajaan Pajajaran yang ditaklukkan oleh Kesultanan Banten
tahun 1579. Watu Gilang kemudian dipindahkan ke kawasan Banten Lama oleh
Panembahan Yusuf atas perintah ayahnya Hasanuddin.
Babad Banten menyebutkan pula bahwa Watu Gilang dahulu pernah
digunakan sebagai tempat bertapa Batara Guru Jampang. Terdapat pula batu
serupa yang disebut Watu Singayaksa yang digunakan untuk mengumumkan
titah atau peraturan sultan oleh seorang ulama.
Batu Watu Gilang menjadi simbol kebesaran tempat penobatan dan
pentasbihan sultan-sultan Banten. Saat ini Watu Gilang diletakkan di
halaman depan Keraton Surosowan.
Curhat Pendek - Itu Susu?
-
Ketika kamu memiliki banyak pengalaman, melihat banyak hal yang terjadi di
dunia maka biasanya semakin sulit kamu untuk terkejut pada sesuatu yang
tida...
0 komentar:
Posting Komentar