Sabtu, 13 Desember 2014

KELENTENG HOK KENG TONG (Vihara Dharma Sukha)

HP0014_1390986241.jpg
KELENTENG KUNO DI WILAYAH JAWA BARAT 
Kelenteng Hok Keng Tong disebut juga Vihara Dharma Sukha terletak di lingkungan  Pasar Kue Weru dan pemukiman penduduk, termasuk dalam wilayah Desa Weru Kidul, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Bangunan kelenteng ini menghadap ke jalanan dan pasar.
 Bangunan berdiri di atas lahan seluas 760 m2. Pintu masuknya di sebelah selatan. Secara keseluruhan bangunan kelenteng dikelilingi pagar tembok. Pagar bagian depan di sudut barat berdiri sebuah gapura.lantai gapura ini terbuat dari keramik 20 x 40 cm. dindingnya dihiasi dengan panel-panel dan hiasan singa, bunga, vas, burung, dan hiasan meander. Gapura memiliki sepaang daun pintu dari kayu berwarna merah. Di bagian luar masing-masing daun pintu diberi gambar dewa pintu. Atap luar terbuat dari genteng, berbentuk pelana. Bubungan atap berbentuk ujung meliuk yang dicat warna kuning dan merah dan dihiasi dengan relief bunga-bungaan.
Bangunan keenteng mempunyai halaman luas. Di dalam halaman ini berdiri dua pembakaran kertas berwarna merah dan berpelipit kuning. Bagian atasnya diberi hiasan bunga warna kuning. Kelenteng mempunyai bangunan utama dan bangunan tambahan seperti rumah abu, dapur, rumah penjaga, altar Budha, dan kantor. Semua bangunan tambahan ini terletak di sebelah timur bangunan utama.bangunan utama mempunyai ruang serambi dan ruang suci utama. Atap bangunan kelenteng dari genteng hanya memiliki satu bubungan yang menaungi ruang serambi sampai ruang utama. Bentuk atapnya pelana dengan ujung-ujungnya melengkung ke atas.
Serambi
Serambi depan merupakan serambi tambahan, lantainya dari keramik, tidak memiliki dinding. Tiang pendukung atap berjumlah lima buah, terbuat dari besi bulat kecil. Langit langitnya dari kayu berwarna putih dan merah yang berselang-seling. Atap luar merupakan atap tambahan dan menjadi satu dengan atap serambi dalam. Di serambi depan terdapat meja altar sebagai tempat abu. Serambi dalam dahulu terbuat dari tanah sekarang telah diganti dengan keramik ukuran 30 x 30 cm. dindingnya sebagai batas antara serambi dalam dengan ruang utama.
Tiang-tiang di ruang ini berjumlah empat buah dari kayu berbentuk segi empat berwarna merah. Di bagian ata tiang-tiang ini dan pada balok kayu yang melintang dihiasi dengan salur-saluran. Pada balok yang melintang tergantung papan nama dengan tulisan Cina serta lampion-lampion. Atap bagian dalam (langit-langit) terbuat dari kayu dan bercat putih berseling-seling dengan warna merah. Bentuk langit-langit ini melengkung didukung oleh tiang empat buah serta kuda-kuda dan balok-balok yang melintang. Di dalam serambi dalam terdapat meja altar dan diatasnya diletakkan tempat abu dan dua lilin.
Ruang Utama
Ruang utama dibatasi dengan dinding-dinding di sisi depan, samping kanan, samping kiri, dan belakang. Ruang utama hanya memiliki satu ruangan. Ruangan ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu ruang bagian depan dan ruang suci utama. Denah ruang utama empat persegi panjang, lantainya terbuat dari keramik berukuran 30 x 30 cm.
Dinding sisi depan terdapat tiga pintu yang masing-masing memiliki dua daun pintu. Kerangka pintunya terbuat dari kayu dan berwarna merah. Di ambang pintu tergantung papan dengan tulisan Cina. Daun pintu bagian bawah berbentuk panel dengan pelipit pintu dan pintu bagian atas kerrawang yang berfungsi sebagai ventilasi. Hiasan lain pada pintu yaitu bunga, bentuk belah ketupat, tali, dan sulur-suluran. Dindingnya diberi lapisan keramik ukuran 20 x 25 cm. dinding bagian atas di samping kanan dan kiri berbentuk segitiga sebagai pendukung atap. Antara dua dinding ini melintang kayu-kayu bulat sejumlah delapan buah. Atap bagian dalam dari kayu dan bagian luar dari genting, berbentuk pelana. Pada bubungan atap dihiasi dengan bunga, ikan orang (tokoh), burung, kepiting dan labu.
Di dalam ruang utama bagian depan terdapat dua meja altar. Meja yang depan terdapat dua tulisan Cina, dua tempat lilin, dan tempat abu dari kuningan. Meja altar yang lain dibelakangnya diletakkan senjata-senjata, tempat abu dari bunga, dan dua tempat lilin.
Ruang utama di bagian belakang yang merupakan ruang suci utama sebagai tempat patung dewa-dewautama yang terbuat dari kayu, terbagi menjadi tiga bagian. Patung dewa utama yang diletakkan di ruang tengah yaitu dewa Hok Tek Ceng Sin (dewa bumi), di sebelah timurnya yaitu dewa Kwan Kwong, dan di sebelah baratnya yaitu dewa Kwan Im. Di sebelah kanan (sebelah timur) terdapat bangunan baru terdiri atas ruangan-ruangan. Urutan-urutan dari depan yaitu rumah abu, dapur, rumah penjaga, altar Budha, dan kantor.
Menurut informasi, bangunan ini merupakan pindahan dari arah belakang (utara) yang berjarak ± 500 m dari tempat sekarang ini. Pindahan ini telah dilakukan sejak 600 tahun lalu. Pemugaran telah dilaksanakan sejak dipindahkan kea rah utara (tempat sekarang). Selanjutnya tahun 1989 genting diganti, sedangkan kayu-kayu pendukung atap tidak diganti (masih asli). Lantainya yang semula dari tanah, diganti menjadi keramik. Kondisi ini masih terawatt dan dikelola olehy pengurus yayasan.

0 komentar:

Posting Komentar