Minggu, 14 Desember 2014

KELENTENG HOK TEK CENG SIN (Vihara Dharma Rakhita)

HP0015_1390986602.jpg
KELENTENG KUNO DI WILAYAH JAWA BARAT
Kelenteng Hok Tek Ceng Sin yang biasa disebut juga Vihara Dharma Rakhita terletak di jalan Kelenteng, Gang Niaga I / 504, termasuk dalam wilayah Desa Jamblang, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Di depan kelenteng terdapat lapangan, jalan dan rumah penduduk. Di sebelah utara, timur, dan selatan bangunan kelenteng berbatasan dengan rumah penduduk.
Bangunan kelenteng disekililingnya dipagari dengan pagar tembok dan menghadap kea rah barat. Pagar di sisi depan berbentuk panel, terdapat hiasan kerrawang dengan bentuk bunga-bungaan berwarna hijau. Di sisi depan ini berdiri gapura yang berlantai lebih tinggi tiga tangga dari tepi jalan. Gapura memiliki sebuah pintu yang terbuat dari kayu. Kerangka kayu berwara merah, berdaun pintu dua buah yang diberi gambar naga dan burung. Di atas ambang pintu terpampang sebuah papan dengan tulisan Cina dan lambing Tao. Dinding gapura bagian bawah terbuat dari keramik hitam dengan corak biru putih dengan hiasan sulur-suluran dan bunga biru putih. Dinding gapura bagian atas terbuat dari keramik dengan gambar bangunan-bangunan.
Atap gapura dari genteng berbentuk  pelana dengan ujung-ujung meliuk ke atas, dan pinggir-pinggir atap berjurai. Di pinggir-pinggir genteng dihiasi dengan keramik bulat. Hiasan pada bubungan yaitu qilin, orang, sulur-suluran, bunga, kijang dan keramik bunga. Setelah melewati gapura, terdapat halaman yang memiliki lantai lebih tinggi daripada jalan dan berlantai paving blok. Di halaman ini berdiri dua tempat pembakaran kertas.,
Bangunan lain yang paling tinggi yaitu bangunan utama yang terdiri atasserambi dan ruang suci utama serta bangunan samping kanan, kiri, dan belakang.
Serambi
Serambi mempunyai lantai  lebih tinggi daripada lantai halaman dan terpaut hanya satu tangga. Lantainya berwarna coklat, merah, hitam, dan kuning. Di lantai ini pula terdapat hiasan yang menggambarkan lambing Tao. Tiang di serambi berjumlah empat buah berbentuk persegi, berwarna coklat dengan pelipit kuning. Tiang bagian bawah dihiasi dengan pelipit datar, sulur-suluran, bunga-bungaan, dan singa. Sedangkan tiang bagian atas dihubungkan dengan balok-balok melintang dan membujur sebagai penyangga atap. Hiasannya berupa burung, bunga teratai, ikan, teratai, buah delima, qilin, vas bunga, sulur-suluran, dan tokoh-tokoh. Di atas balok yang melintang terdapat sebuah papanyang bertuliskan huruf Cina, lingkaran-lingkaran, dan sulur-suluran.
Atap bagian dalam (langit-langit) terbuat dari kayu warna merah. Atap again luar dari genting dan berbentuk pelana, dan kedua ujungnya seperti atap gapura.  Di bubungan atap diberi hiasan sulur-suluran, ikan, dan mutiara dalam lidah api. Hiasan lainnya yaitu burung dan tokoh orang. Pada pinggir atap genting ini dihiasi dengan keramik-keramik yang berbentuk bulat. Ujung jurainya terdapat hiasan burung, rusa dan tokoh orang.
Di dalam serambi terdapat tempat abu (pendupaan) dan lilin. Dinding yang terletak di belakang merupakan batas antara serambi dengan ruang suci utama.
Ruang Suci Utama
Bagian lain dari bangunan utama yaitu ruang suci utama. Lantai ruang suci utama lebih tinggi daripada lantai serambi dan ditutup karpet. Ruangan ini dibatasi dengan dinding serambi. Dinding ini memiliki pintu besi pengaman yang dapat dilipat-lipat berwarna merah. Di atas pintu besi tercantum tulisan Hok Tek Ceng Sin. Di atas ambang pintu terdapat hiasan kerrawang dengan bentuk belah ketupat. Antara dinding ruang suci utama dengan tiang di serambi terdapat kayu penghubung yang dihiasi dengan naga, ikan, qilin, babi hutan, harimau, pohon-pohonan, dan burung. Dinding tengah depan ruang suci utama terdapat tiga pintu yang masing-masing mempunyai dua daun pintu. Daun pintu ini terdapat tiga pintu yang masing-masing mempunyai dua daun pintu. Daun pintu ini dihiasi dengan pohon bamboo, burung, bunga, pohon, sulur-suluraj, dan meander. Di ambang pintu ketinganya diberi hiasan udang, ikan, sulur-suluran, dan meander. Dihiasi dengan pohon bamboo, burung, ikan, sulur-suluran, kura-kura, tokoh-tokoh, dan papan nama. Dinding di sisi kanan dan kiri pada ruang suci utama dilukiskan suatu cerita. Dinding bagian atas terdapat vetilasi berbentuk bulat seperti bunga.
Atap bagian dalam ruang suci utama dari kayu berwarna merah yang didukung oleh dinding tembok berbentuk segitiga. Balok kayu yang melintang sejumlah tujuh buah dan balok yang di tengah paling atas, ujungnya dihiasi dengan kepala raksasa. Atap terbiuat dari genting, berbentuk pelana,memiliki hubungan dengan ujung-ujungnya dihiasi sulur-sulura. Hiasan lainnya yaitu burung, ikan dan mutiara di dalam lidah api. Pada pinggir-pimggir atapnya diberi hiasan keramik-keramik bulat. Dinding ruang suci utama terdapat meja altar dan di atasnya ditempatkan abu dan tempat lilin.
Di ruang suci utama juga terdapat altar untuk dewa utama yaitu patung Dewa Hok Teng Ceng Sin dengan sikap duduk, berjubah, menakai sepatu, perut gendut, tangan kanan membawa mangkuk, tangan kiri dengan telapak tangan ke bawah, dan memakai mahkota. Patu ng dewa ini terbuat dari kayu berwarna kuning emas dan merah. Di samping kiri dan kanan terdapat dua dewa pengiring dalam sikap duduk. Di depan dewa utama berdiri dua patung dewa dan tempat abu. Tempat dewa utama terbuat dari kayu dengan hiasan qilin, burung bunga, dewa-dewa, mutiara, matahari bersinar, bunga teratai, bunga meili, buah anggur, dan tulisan Cina.
Bangunan samping kanan kiri bangunan utama merupakan bangunan baru. Ruangan dari depan yaitu gudang, altar Budha, altar Dewi Kwan Im, dan altar Kwan Kong. Sedangkan bangunan di belakang banguna utama berupa gudang, dan kamar mandi. Selanjutnya bangunan dari sebelah kiri (timur) bangunan utama yaitu ruang penjaga, aula, dan gudang.
Menurut informasi dari pengurus kelenteng bahwa bangunan ini sudah berumur ± 300 tahun. Sampai saat ini sumber yang mendukung latar belakang sejarah bangunan ini belum ditemukan. Selain itu, juga tidak diketahui dengan pasti kapan pemugarannya. Kondisi kelenteng sekarang ini terawat dengan baik dan dikelola oleh Yayasan Vihara Dharma Rakhita.

0 komentar:

Posting Komentar