Minggu, 14 Desember 2014

Kesusastraan Pasai


KESUSASTRAAN MELAYU - Kesusastraan Pasai (1250-1524)

Pasai merupakan kerajaan Melayu pertama yang memeluk agama Islam. Islam membawa perubahan besar dalam kebudayaan Melayu. Pasai menjadi pusat pengembangan dan pengajian agama Islam. Ulama memainkan peranan penting dalam perkembangan kesusatraan. Bahasa Melayu muncul sebagai bahasa penyebaran agama dan bahasa kesusastraan Islam. Bahasa Melayu Kuno berkembang menjadi bahasa Melayu pra-Klasik. Tulisan Jawi menjadi tulisan kesusastraan Melayu. Kesusastraan Melayu mengalami peralihan dari kesusastraan Melayu ke Kesusastraan Melayu Islam. Peranan ulama di istana kuat. Banyak ulama asing berada di istana Pasai. Karya agama terdiri dari karya-karya dasar sebagai ilmu tauhid, rukun Islam, ilmu fikih, dan lain-lain. Riwayat hidup nabidisadur ke dalam bahasa Melayu.
Dari zaman ini, dikenal Hikayat Nur Muhammad, Hikayat Bulan Berbelah, Hikayat Nabi Bercukur, Hikayat Nabi Mikraj, dan Hikayat Nabi Wafat. Muncul juga ceria-cerita rekaan di seputar nabi, antara lain Hikayat Raja Jumjumah, Hikayat Tamim ad-Dari, dan Hikayat Abu Samah. Begitu pula dengan epos-epos Islam lainnya, antara lain Hikayat Iskandar Zulkarnain, Hikayat Amir Hamzah, dan Hikayat Muhammad Hanafiah. Namun, epos-epos dari zaman Hindu masih mempengaruhi penulisan kesusastraan Melayu.
Karya sejarah berfungsi sebagai legalisasi keturunan yang tinggi dan kekuasaan raja-raja dan disamping itu sebagai buku panduan untuk anak-anak raja serta pembesar-pembesar. Pada masa ini dikenal Hikayat Raja-Raja Pasai. Pada zaman ini lahir karya hikayat berbingkai yang dimaksud sebagai pendidikan akhlak, antara Hikayat Bayam Budiman.
Puisi lama sebagai upajati masih digunakan dan bahasa berirama hidup terus. Puisi Parsi yang terdapat dalam teks-teks prosa Parsi dimelayukan. Pantun tampaknya sudah digunakan dalam kesusastraan (Iskandar, 1996:99-182).

0 komentar:

Posting Komentar