Thomas J. Watson (1874-1956), mantan Presiden IBM yang diakui dunia sebagai wiraniaga (salesman)
terhebat, pernah mengemukakan paradigma berdasarkan pengamatannya
terhadap angsa yang terbang dalam suatu formasi. Ia lalu mengembangkan
lima pelajaran sangat berguna dari pengamatannya itu.
Ketika setiap burung mengepakkan sayapnya, ia menciptakan suatu ketinggian bagi burung-burung lain yang mengikutinya. Dengan terbang dalam formasi berbentuk "V", seluruh kawanan burung dapat menambah jarak terbang 71% lebih jauh dibandingkan jika setiap burung terbang sendirian. Pelajaran 1: Orang-orang yang memiliki arah yang sama dan rasa kebersamaan yang tinggi, dapat mencapai tujuan dengan lebih baik dan lebih cepat.
Ketika seekor angsa keluar dari formasi, ia akan merasa ada tarikan dan perlawanan terhadap upayanya terbang sendirian. Segera ia akan kembali ke formasi untuk menimba "kekuatan tarikan" dari burung yang ada di depannya. Pelajaran 2: kita dapat tetap berada dalam formasi kita saat ini dengan mengikuti pimpinan dan memberikan diri kita bagi orang lain.
Ketika angsa yang memimpin merasa lelah, ia berputar ke belakang, masuk dalam formasi. Angsa lain mengambil alih posisi pimpinan. Pelajaran 3: Kita hendaknya selalu siap bergilir melakukan tugas sulit, berbagi tanggung jawab.
Angsa-angsa yang ada di belakang bersuara untuk menyemangati angsa-angsa yang ada di depan, agar menjaga kecepatan. Pelajaran 4: Kita perlu memastikan, suara kita dari belakang memang benar-benar menyemangati, bukan sebaliknya.
Ketika seekor angsa sakit, terluka, atau tertembak, beberapa angsa lain tampak keluar dari formasi. Mereka terbang menurun mengikuti angsa itu untuk menolong dan melindunginya. Mereka terbang merapat sampai angsa itu mampu terbang kembali atau mati. Kemudian, mereka melanjutkan terbang dengan formasi lain atau mengejar kawanannya. Pelajaran 5: Jika kita memiliki kepekaan seperti angsa, kita juga akan berada di sisi satu sama lain pada saat-saat sulit, sehingga kita dapat saling menguatkan.
Ketika setiap burung mengepakkan sayapnya, ia menciptakan suatu ketinggian bagi burung-burung lain yang mengikutinya. Dengan terbang dalam formasi berbentuk "V", seluruh kawanan burung dapat menambah jarak terbang 71% lebih jauh dibandingkan jika setiap burung terbang sendirian. Pelajaran 1: Orang-orang yang memiliki arah yang sama dan rasa kebersamaan yang tinggi, dapat mencapai tujuan dengan lebih baik dan lebih cepat.
Ketika seekor angsa keluar dari formasi, ia akan merasa ada tarikan dan perlawanan terhadap upayanya terbang sendirian. Segera ia akan kembali ke formasi untuk menimba "kekuatan tarikan" dari burung yang ada di depannya. Pelajaran 2: kita dapat tetap berada dalam formasi kita saat ini dengan mengikuti pimpinan dan memberikan diri kita bagi orang lain.
Ketika angsa yang memimpin merasa lelah, ia berputar ke belakang, masuk dalam formasi. Angsa lain mengambil alih posisi pimpinan. Pelajaran 3: Kita hendaknya selalu siap bergilir melakukan tugas sulit, berbagi tanggung jawab.
Angsa-angsa yang ada di belakang bersuara untuk menyemangati angsa-angsa yang ada di depan, agar menjaga kecepatan. Pelajaran 4: Kita perlu memastikan, suara kita dari belakang memang benar-benar menyemangati, bukan sebaliknya.
Ketika seekor angsa sakit, terluka, atau tertembak, beberapa angsa lain tampak keluar dari formasi. Mereka terbang menurun mengikuti angsa itu untuk menolong dan melindunginya. Mereka terbang merapat sampai angsa itu mampu terbang kembali atau mati. Kemudian, mereka melanjutkan terbang dengan formasi lain atau mengejar kawanannya. Pelajaran 5: Jika kita memiliki kepekaan seperti angsa, kita juga akan berada di sisi satu sama lain pada saat-saat sulit, sehingga kita dapat saling menguatkan.
0 komentar:
Posting Komentar