Ada
seorang bangsawan yang mengadakan perjalanan jauh untuk bertemu seorang
bijak dan menanyakan, "Guru, seperti apa sebenarnya surga dan neraka?"
"Pertama-tama, katakan kepadaku tentang dirimu," jawab orang bijak itu.
"Saya seorang perwira, pengawal pribadi kaisar," katanya.
"Tidak mungkin!" sanggah orang bijak itu dengan keras. "Kaisar macam apa yang engkau abdi? Bagi saya, engkau kelihatan seperti orang bodoh."
Bangsawan tersebut menjadi marah karena dihina. Ia mengambil pedangnya. "Oh," kata orang bijak, "Engkau memiliki pedang, tetapi pedang itu terlalu tumpul untuk memotong leher saya."
Sang bangsawan semakin tak dapat menahan diri. Ia mengacungkan pedangnya dan mengancam guru bijak itu yang dengan tenang menjawab, "Sekarang engkau tahu setengah jawabannya. Engkau sedang membuka pintu neraka."
Bangsawan itu terkejut, ia segera menyarungkan pedangnya dan duduk dengan hormat. "Sekarang engkau tahu setengah jawaban lainnya," kata orang bijak itu, "Engkau telah membuka pintu surga."
"Pertama-tama, katakan kepadaku tentang dirimu," jawab orang bijak itu.
"Saya seorang perwira, pengawal pribadi kaisar," katanya.
"Tidak mungkin!" sanggah orang bijak itu dengan keras. "Kaisar macam apa yang engkau abdi? Bagi saya, engkau kelihatan seperti orang bodoh."
Bangsawan tersebut menjadi marah karena dihina. Ia mengambil pedangnya. "Oh," kata orang bijak, "Engkau memiliki pedang, tetapi pedang itu terlalu tumpul untuk memotong leher saya."
Sang bangsawan semakin tak dapat menahan diri. Ia mengacungkan pedangnya dan mengancam guru bijak itu yang dengan tenang menjawab, "Sekarang engkau tahu setengah jawabannya. Engkau sedang membuka pintu neraka."
Bangsawan itu terkejut, ia segera menyarungkan pedangnya dan duduk dengan hormat. "Sekarang engkau tahu setengah jawaban lainnya," kata orang bijak itu, "Engkau telah membuka pintu surga."
0 komentar:
Posting Komentar