TRAH
CARA SUKU MUYU BERASOSIASI
Kepala
keluarga inti termasuk dalam unit sosial dan teritorial yang lebih
besar, yaitu trah. Dalam hal ini trah itu ialah kelompok kekerabatan
yang patrilineal, yang kekerabatannya dapat dilacak (Van Wouden 1935:
5).
Prinsip-prinsip yang mempengaruhi masyarakat Muyu dalam membentuk dan mempertahankan trah ialah keturunan patrilineal digabung dengan perkawinan patrilokal. Di desa Kawangtet dan Yibi trah itu eksogam.
Trah
Kawangtet-Okkibitan mempunyai struktur seperti berikut, meliputi 40
orang anggota: Lambang berarti pria yang sudah meninggal, berarti pria
yang masih hidup. Diagram ini dapat menjadi contoh komposisi trah.
Trah itu tidak mempunyai pemimpin tradisional atau orang yang berkuasa. Lembaga seperti kepala trah tidak dikenal meskipun trah memang memiliki kelompok orang-orang yang berpengaruh, yaitu káyepàk (Yibi), àm (Kawangtet), káwàp (Yiptem), kàmburuwip (Jomkondo). Kayepak dan am adalah kata dengan arti ganda. Pertama, yaitu orang yang termasuk golongan umur tertentu.
Kebudayaan Muyu membedakan empat golongan semacam itu, yaitu; Táná, atau anak-anak di bawah umur 14—16. Kàkewèt (anak laki-laki/pria) dan kòyu (gadis/wanita), umur 16—35. Káyepàk, golongan umur berikutnya. Dan Yòm, orang yang tua sekali, yang sedikit banyak dibebaskan dari pekerjaan. Kata ini sering digunakan di depan nama seseorang.
Yang kedua, istilah kayepak juga menunjuk orang kaya, orang yang memiliki banyak barang berharga, mempunyai beberapa istri dan banyak anak, dapat sering menyajikan babi, mampu melunasi utang tanpa mundur, dapat membantu orang lain yang karena suatu hal mengalami krisis keuangan—misalnya dalam hubungan dengan tukon atau pembayaran utang— dan kalau perlu dapat menyewa orang lain untuk melakukan balas dendam baginya.
Sebagai golongan umur, kayepak juga mempunyai kesempatan untuk mengumpulkan barang-barang berharga, dengan cara memelihara babi, membuat busur dan anak panah, dan berdagang.
Kedua tokoh berpengaruh itu berkuasa dalam sebuah keluarga inti atau trah (kelompok kekerabatan yang patrilineal). Jadi, yang berperan penting dalam kepercayaan masyarakat Muyu adalah keluarga inti, yaitu seorang pria dengan beberapa isteri dan anak-anaknya. Keluarga inti itu bisa tinggal dalam satu rumah atau membangun rumah berdekatan. Hal itu terutama untuk alasan keamanan dan melawan serangan musuh.
Peran keluarga inti adalah penataan pola permukiman, cara-cara mencari pangan, cara-cara penguasaan harta dan tanah, memiliki kuasa atas unit teritorial yang lebih besar dari trah(lineage), dan cara-cara meneruskan pengetahuan supernatural. Jadi, keluarga inti itu membentuk kelompok kekerabatan yang patrilineal (trah), selanjutnya bisa membangun kekerabatan yang lebih luas. Setiap anggota suatu trah membangun rumah di daerahnya sendiri (tanah milik trahnya).
Hal
itu membentuk pemukiman yang jaraknya berjauh-jauhan, bahkan mencapai
ratusan meter. Setiap trah memiliki kekhasannya sendiri, khususnya
berkaitan dengan kekuatan-kekutan gaib (supernatural), tempat-tempat
kramat, dan mitos
0 komentar:
Posting Komentar