Jumat, 12 Desember 2014

Benteng Pulau Cingkuk

CINGKUK_1395291051.jpg
Situs Benteng di Pulau Cingkuk dikenal oleh penduduk sebagai Situs Benteng Portugis. Pantai barat Sumatera telah lama dikenal oleh orang asing baik dari Persia, India, Arab maupun Eropa. Dikenalnya kawasan ini disebabkan karena sumber daya alam yang terkandung di hutan-hutan Sumatera, yaitu kapur barus, kemenyan dan damar, serta hasil tambangnya seperti emas dan belakangan batu bara. Bangsa Eropa yang datang ke pantai barat Sumatera, selain Inggris juga bangsa Belanda. Bangsa Inggris diketahui telah lama menduduki Bengkulu dengan adanya bentengnya Marlborough dan Victoria.

Beberapa tempat di Sumatera Barat yang pernah “menerima” kedatangan orang-orang asing antara lain Tiku dan Pariaman. Sebuah pulau yang termasuk wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu Pulau Cingkuk terdapat tinggalan budaya masa lampau yang mengindikasikan kehadiran bangsa Eropa, khususnya Belanda. Pulau ini letaknya sekitar 500 meter dari pantai Painan. Pulau yang luasnya sekitar 2 hektar ini secara administratif teletak di Dusun Cerocok, Desa Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan.
Secara umum Pulau Cingkuk permukaan tanahnya landai dengan daerah tertinggi sekitar 25 meter d.p.l. Daerah yang tinggi terletak di sebelah selatan dan barat berupa bukit karang dengan ketinggian 25 meter d.p.l. Makin ke arah utara permukaan tanahnya makin melandai hingga seluruhnya merupakan dataran. Di dataran inilah banyak ditemukan sisa-sisa komponen untuk membangun benteng.
Pulau Cingkuk merupakan sebuah pulau berhadapan dengan kota Painan dan berhadapan dengan muara sungai Salido. Bentuknya memanjang membujur arah timurlaut-baratlaut. Di bagian timurlaut permukaan tanahnya melebar dan agak bulat. Di bagian timur laut permukaan tanahnya melebar dan agak bulat. Di bagian inilah banyak terdapat runtuhan bangunan benteng, talud, sisa tangga makam, sumur, prasasti, dan sisa dermaga. Sisa dermaga terletak di sebelah timur pulau.

0 komentar:

Posting Komentar