Selasa, 09 Desember 2014

ISTANA NIAT LIMA LARAS

ISTANA-5-LARAS_1407828363.jpg
SEKILAS SEJARAH ISTANA NIAT LIMA LARAS DI KAB. BATUBARA PROV. SUMUT
Istana Niat Lima Laras berusia di atas 100 tahun yang merupakan sebuah situs peninggalan sejarah masyarakat melayu pesisir. Istana Niat Lima Laras ini berada di Dusun I, Desa Lima Laras, Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara. Untuk menuju ke Istana ini sekitar 136 km dari Kota Medan.
Secara astronomis letak koordinat UTM 47 N  566868 354149. Batas-batas dari Istana ini adalah sebagai berikut:
-          sebelah utara berbatasan dengan Jalan Istana
-          sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk
-          sebelah selatan berbatasan dengan pekuburan umum
-          sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk
 
Istana Niat Lima Laras dibangun pada tahun tahun 1907 dan selesai 1912 oleh Datuk Muhammad Yoeda yang bertahta pada tahun 1883 hingga 1919. Pembangunan Istana ini menghabiskan biaya 150.000 Golden dan pengerjaannya mendatangkan tenaga ahli dari Cina. Saat melaksanakan pembangunan dipimpin langsung oleh Muhammad Yoeda, Raja Kerajaan Lima Laras ke XII.
Istana Niat Lima Laras memiliki luas 102 x 98 meter dengan denah persegi panjang seperti pola penyusun sebuah kubus atau balok. Bangunan ini berlantai empat dengan luas 40 x 35 meter menghadap arah timur yang di tandai dengan pintu masuk utama berada di sisi timur bangunan.
Istana Lima Laras mempunyai 4 anjungan yaitu barat, timur, utara dan selatan yang berarsitektur Melayu, terutama pada model atap dan kisi-kisinya, namun ada juga yang beronamen Tiongkok. Pada lantai pertama terbuat dari beton dan yang dipergunakan untuk ruangan musyawarah. Pada lantai 2 dan 3 terdapat beberapa kamar dengan ukuran 6x5 meter. Secara keseluruhan istana ini memiliki 28 pintu dan 66 pasang jendela. Untuk menuju ke lantai 2 dan Lantai 3 menggunakan tangga berputar yang memiliki 27 anak tangga dari dalam menuju ke atas.
Menurut Datok Muhammad Azminsyah (64) -cucu atau keturunan Muhammad Yoeda yang ke 13- Istana ini dibuat berdasarkan Niat Muhammad Yoeda untuk mendirikan sebuah Istana pada pemerintahannya sehingga  diberi nama Istana Niat. Kerajaan Lima Laras sebelum memiliki Istana pemerintahankerajaannya tunduk pada Kesultanan Siak di Riau dan sejak abad ke 16 sering berpindah-pindah. Raja Kerajaan Niat Lima Laras  Muhammad Yoeda  wafat pada tahun 1919 yang sekaligus menandai berakhir masa kejayaannya dan saat ini keturunan yang mewariskan peninggalan tersebut adalah Datok Muhamad Azminsyah (64) yang merawat dan memelihara istana tersebut.
Istana Niat  Lima Laras adalah peninggalan sejarah kerajaan melayu di asahan bagian pesisir yang jaraknyasekitar 136 kilometer sebelah tenggara dari  Kota Medan
Jika berkunjung ke istana  ini dapat melihat keindahan dan kekohan banganunan yang  masih utuhtanda kemegahan kerajaan itu pada masa lampau, namun saat ini  banyak kayu atau dinding yang mulai lapuk atau keropos akibat dimakan usia.
Datuk Muhammad Azminsyah (64) masih menyimpan bukti-bukti beberapa peninggalan barang pusaka perlengkapan istana seperti Tempayan berukiran naga, barang pecah belah, dan 2 pedang 1 buah tombak, barang tersebut disimpan dirumahnya yang berjarah sekitar 100 meter dari bangunan istana.

0 komentar:

Posting Komentar