Selasa, 09 Desember 2014

Masjid Sendang Duwur - Lamongan

masjidsendangduwur_1374130310.png
Masjid Sendang Duwur
Masjid Sendang Duwur terletak di Jalan R Nur Rahmat Sunan Sendang, Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciaran Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Masjid berbatasan dengan rumah penduduk di sebelah timur, di sebelah barat dan utara berbatasan dengan kompleks makam kuno dan di sebelah selatan dengan pemakaman umum.
Deskripsi Bangunan
Ruang utama masjid berukuran 16 x 16 m, yang dibatasi oleh empat dinding dari tembok. Ruang utama memiliki 17 buah tiang yaitu sebuah tiang ditengah-tengah, dan empat tiang masing-masing di utara, timur, selatan dan barat. Di dalam ruang utama terdapat mihrab, mimbar dan maksurah. Mihrab terletak di dinding barat diapit dua pasang pilaster yang masing-masing sisinya dihiasi dengan tegel keramik. Mimbar memiliki tiga anak tangga. Tubuh mimbar didukung empat buah pilaster yang pada bagian sudut-sudutnya ditempeli tegel keramik. Atap mimbar berbentuk rata yang ditempeli tegel keramik. Bagian puncaknya terdapat kubah.
Serambi masjid terdapat pada keempat sisi ruang utama, yaitu: serambi timur, utara, barat, dan selatan. Pada keempat serambi terdapat 28 tiang berbentuk bulat. Di dalam serambi timur terdapat satu buah bedug yang disanggah oleh rangka kayu. Pada serambi terdapat candrasengkala pada sebuah papan kayu yang berbunyi gurhaning sarira tirta hayu (1483 S = 1561 M).
Di dalam sebelah utara masjid Sendang Duwur terdapat makam-makam dan gapura. Gapura seluruhnya ada lima buah yaitu empat gapura bentar dan sebuah gapura paduraksa yang menarik berbentuk sayap yang sedang mengembang. Selain itu pada bagian atas gapura ini terdapat relief gunongan, kepala kala yang bentuknya disamarkan, tumbuh-tumbuhan serta motif sulur-suluran.
Sejarah
Sunan Sendang Duwur (1320-1585), adalah satu lagi tokoh penting yang ikut berperan dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Nama asli dari Sunan ini adalah adalah Raden Noer Rahman. Ia adalah putra Abdul Kohar bin Malik bin Sultan Abu Yazid yang berasal dari Baghdad. Gelar Sunan Sendang Duwur didapat dari pemberian Sunan Drajad.
Masjid Sendang Duwur merupakan peninggalan Islam yang banyak mendapat pengaruh kebudayaan Hindu akhir, hal ini tampak pada pola hias gunongan dan kala. Masjid diperkirakan didirikan pada abad 16 berdasarkan candrasengkala yang berbunyi: gurhaning sarira tirta hayu (1483 S = 1561 M). Pendirinya adalah Sunan Sendang atau Sunan Rahmat. Beliau adalah salah seorang penyebar agama Islam di Jawa Timur.
Bangunan makam Sunan Sendang Duwur terletak di atas bukit Amitunon di Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran Lamongan. Makam ini merupakan bangunan berarsitektur tinggi menggambarkan perpaduan antara kebudayaan Islam dan Hindu. Di bangunan ini terdapat gapura di bagian luar berbentuk mirip tugu Bentar di Bali dan gapura bagian dalam berbentuk paduraksa. Sedangkan di dinding penyangga cungkup makam dihiasi ukiran kayu jati yang bernilai seni tinggi dan sangat indah.
Kini  Masjid Sendang Duwur ini  menjadi masjid tertua di Lamongan. Bahkan Masjid Sendang Duwur termasuk tiga masjid di Jawa Timur peninggalan wali yang masih terawat dengan baik, selain Masjid Sunan Ampel dan Masjid Sunan Giri.

0 komentar:

Posting Komentar