
Mercusuar Pulau Breueh adalah sebuah mercusuar yang terletak di Pulau Breueh, Aceh. Sebuah
menara yang ketinggiannya mencapai 85 meter di bangun pada tahun 1875
oleh Willem’s Toren. Mercusuar tersebut terletak di dalam sebuah komplek
seluas 20 hektar di Kecamatan Pulau Aceh dulunya salah
satu pemukiman Kecamatan Peukan Bada dan di pemukiman ini pada masa
itu ditempati oleh perwira-perwira Belanda.
Mercusuar
ini mengadopsi nama sang raja yang lebih dikenal dengan Willem
Alexander Paul Frederik Lodewijk, penguasa Luxemburg saat itu. Willem
memang giat membangun ekonomi dan infrastruktur di wilayah Hindia
Belanda, termasuk Pulo Aceh. Dalam beberapa referensi disebutkan,
Willem membangun mercusuar bertujuan menyiapkan Pulo Weh
(Sabang) sebagai pelabuhan transit Selat Malaka. Karena serikat
dagang Hindia Belanda, VOC, telah berdiri.
Infrastruktur
pelabuhan dan sarana navigasi jadi kebutuhan dasar saat
itu dan Belanda bercita-cita ingin membuat pelabuhan transit Sabang
seperti Negara Singapura.
Semua
bangunan menara yang di bangun oleh Willem didedikasikan untuk
raja seperti di Hollands dan Kepulauan Karibia termasuk di Pulau Aceh.
Menara mecusuar yang berfungsi hanya di Aceh dan yang di bangun di
kepulauan Karibia, di Hollands telah berubah fungsi menjadi museum.
Tim
BPCB Aceh dalam Survey maritim tahun 2012 mendata aset –
aset tinggalan sejarah dan tinggalan purbakala termasuk Mercusuar yang
masih baik kondisinya dan dijaga petugas dari Departemen Perhubungan
Laut Distrik Navigasi II Sabang untuk memastikan mercusuar tetap
berfungsi dengan baik karena arus laut kencang di Selat Malaka juga
banyaknya karang bawah permukaan air antara Sabang dan Pulo Aceh.
0 komentar:
Posting Komentar