Migrasi Orang Tiongkok ke Indonesia
Orang
Tiongkok yang pertama datang di Indonesia adalah seorang pendeta agama
Buddha yang bernama Fa-hien (Faxien). Ia singgah di Pulau Jawa pada
tahun 1413. Dalam sejarah Tiongkok lama menyebutkan bahwa orang Cina
merantau ke Indonesia terjadi pada masa akhir pemerintahan dinasti Tang.
Daerah yang pertama kali didatangi adalah Palembang yang pada masa itu
merupakan pusat perdagangan kerajaan Sriwijaya. Kemudian para perantau
pergi ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah.
Mengenai
migrasi bangsa Tiongkok ke wilayah Nusantara, dapat dibagi menjadi tiga
tahap: pertama masa kerajaan, kedatangan bangsa Eropa, dan masa
penjajahan Belanda (Purcell,1997:33).
Masa Kerajaan
Pada
abad 7, kerajaan Sriwijaya muncul sebagai kekuatan laut yang menguasai
jalur perdagangan sepanjang sungai Musi dari hulu sampai hilir. Dalam
perkembangannya, Sriwijaya muncul sebagai kekuatan yang mampu mengontrol
pusat-pusat perdagangan di Asia Tenggara.
Seperti
yang tercatat dalam sejarah, produk-produk yang diperdagangkan di
wilayah kekuasaan Sriwijaya mencakup bermacam-macam barang.
Pedagang-pedagang Cina membawa keramik dan kain sutera. Mereka kembali
ke negaranya membawa berbagai macam produk yang dihasilkan daerah
Sriwijaya seperti damar, kayu, cendana, minyak wangi, dan produk hutan
lainnya.
Hubungan
Cina dengan Sriwijaya dapat juga dilihat dari catatan perjalanan yang
ditulis oleh I Ching, seorang pendeta agama Budha. Ia datang ke
Palembang pada tahun 671 M dan tinggal di Sriwijaya selama enam bulan
untuk mempelajari bahasa Sanskerta sebelum bertolak ke India.
Secara
teratur Sriwijaya mengirim utusan ke negeri Cina untuk menyatakan
pengakuan atas kekuasaan imperium Cina (Coedes, 1968:83). Pihak Cina
yang saat itu sudah memiliki armada kapal laut kuat, merasa harus
melindungi Sriwijaya. Di pihak lain Sriwijaya juga sangat membutuhkan
dukungan Cina dalam menghadapi ancaman penguasa lokal yang berkedudukan
di Jawa seperti Wangsa Syailendra dan Sanjaya. Kedekatan hubungan ini
memperlebar kesempatan oarang-orang Cina untuk menetap di Sriwijaya.
Sejak
abad 13 hubungan perdagangan mulai berkembang pesat.
Pendatang-pendatang baru banyak yang datang pada waktu negeri Cina
diperintah oleh dinasti Ming (1368-1644). Pada tahun 1412, sebuah armada
Cina di bawah pimpinan Zhenghe (Chengho) datang ke Pulau Bintan.
Menurut Zhenghe dalam persinggahannya di Pulau Jawa, kebanyakan
orang-orang Cina berpusat di kota-kota pantai seperti di Tuban, Surabaya
dan Gresik. Pada umumnya orang-orang Cina yang pertama datang ke
Indonesia hanya terdiri dari kaum laki-laki sampai perang dunia pertama
berakhir.
Masa kedatangan bangsa Eropa
Sejak
abad 16 bangsa-bangsa Eropa mulai berdatangan ke Nusantara. Mereka
mendirikan dan menguasai pusat-pusat perdagangan yang tersebar mulai
dari Malaka hingga wilayah Cina seperti Canton, Provinsi Guangdong. Pada
saat itu pelabuhan utama di Jawa adalah Banten, Cirebon, Sunda Kelapa,
dan Tuban. Sebagai pusat perdagangan, Banten tampaknya lebih besar
dibandingkan Cirebon. Banyak pedagang mancanegara yang datang ke Banten
daripada Cirebon.
0 komentar:
Posting Komentar