Rumah K.A.R. Bosscha
Rumah K.A.R. Bosscha
terletak ditengah-tengah perkebunan teh, yang secara administratif
berada di Desa Banjar Sari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat. Pemilik tanah dimana bangunan ini berada adalah PTPNVIII,
yang dikelola oleh PT. Agro Wisata N8.
Bosscha,
pria berkelahiran Belanda pada tahun 1865, adalah seorang Theeplanter
penting di dalam sejarah perkebunan teh di Bandung. Sering dijuluki
sebagai ‘Thee Koning’ atau Raja Teh dari Perkebunan Malabar. Bosscha
dikenal sebagai seorang yang dermawan. Beliau gemar membantu penduduk
setempat, terutama dalam menyediakan sarana pendidikan atau ilmu
pengetahuan di Pangalengan dan di kota Bandung.
Rumah
Bosscha dibangun di tengah perkebunan teh yang dia dirikan. Bangunan
ini terdiri dari beberapa kamar tidur, satu ruang tamu, satu ruang
makan, ruang makan beserta bar, dapur bersih, dapur kotor, dan satu
ruang basement. Bangunan ini tampak sederhana secara fisik dari luar,
yang didominasi papan dan kayu. Rumah ini dihuni Bosscha tatkala menjadi
pemimpin perkebunan Malabar, yakni sejak tahun 1896 hingga beliau tutup
usia pada tahun 1928.
Rumah
peristirahatan dengan mengadopsi arsitektur Eropa ini, ditandai dengan
tegaknya cerobong asap dari tungku kayu bakar yang berada di ruang
tengah. Plafon rumah pada bagian dalam dibuat rendah. Kekokohan bangunan
terlihat dari pemakaian batuan alam berwarna hitam pada dinding luar (mansonry).
Pada ruang
keluarga, persis di samping tungku perapian, piano buatan tahun 1887
masih bersandar pada posisi yang berhadapan dengan miniatur gamelan.
Menurut pengelola rumah peristirahatan ini, gamelan dan alat musik
lainnya, sering digunakan sebagai sarana hiburan bagi keluarga pada saat
malam senggang.
Kamar
tidur Bosscha masih terawat. Ruang ini merupakan bagian yang mendapat
rehabilitasi paling besar pasca gempa yang melanda Pangalengan pada
tahun 2009 silam. Rumah Boscha kini dijadikan museum oleh Pihak PTPN
bagi pengunjung yang hendak berwisata ke Perkebunan Teh Malabar.
0 komentar:
Posting Komentar