Selasa, 09 Desember 2014

Situs Londa Toraja Utara

londa-1_1410855007.jpg
Situs Londa Toraja Utara
Sekitar abad XVI, dua orang bersudara yang bernama Tolengke dan Topangra’pa’ yang merupakan cucu dari Pabane dan Marin di Gandang yang memiliki agama dan adat yang sama dengan leluhur Puang Ri Kesu’ di Kesu’ telah datang bermukim di daerah sekitar Londa di lingkungan adat Tadongkon dan menjadikan gua-gua disekitaran Londa sebagai lokasi penguburan. Untuk mempertahankan daerahnya, mereka kemudian benteng pertahanan di punggung bukit Londa yang kemudian dikenal sebagai benteng Tarangenge. Benteng ini dibangun untuk membendung serangan dari pasukan kerajaan Bone yang diboncengi VOC yang ingin menaklukkan daerah Toraja. Peperangan terus berlangsung sampai pada sekitar tahun 1670-1710 diadakan perjanjian perdamaian antara Bone dan Toraja di Duri (kabupaten Enrekang). Setelah perjanjian ini, kehidupan mulai tenang sehingga pemukiman atau rumah-rumah tongkonan mulai dipindahkan ke tempat yang lebih rendah dekat dengan lahan perkebunan, sawah serta lahan penggembalaan ternak mereka. Hal ini juga terjadi pada tongkonan keturunan Tolengke’ dan Topangra’pa’ diseluruh Tadongkon dan Sambua’. Namun meskipun mereka telah terpisah cukup jauh, mereka tetap menjadikan Londa sebagai area pekuburan sampai saat ini.


Tau-tau sebagai simbol representase orang yang telah dimakamkan di Londa

Salah satu bentuk peti kubur kayu (erong) di situs Londa

0 komentar:

Posting Komentar