Sabtu, 13 Desember 2014

Sasahara, Bahasa Para Nelayan (Suku Talaud)


Sudah banyak dilakukan penelitian mengenai bahasa yang digunakan oleh suku Talaud, salah satunya adalah S.J. Esser. Dari beberapa penelitian ditemukan beberapa hasil yang cukup menarik dari bahasa yang digunakan oleh kaum suku Talaud. Bahasa yang digunakan pun tentu saja dipengaruhi oleh letak geografis, masuknya orang asing ke tanah Talaud, perdagangan, maupun cara yang lainnya. Selain bahasa yang terbentuk dari banyak pengaruh, di Taulud juga menggunakan dialek yang berbeda-bedah, bahkan dialek ini yang pada akhirnya akan menjadi identitas si penutur.
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Talaud adalah bahasa yang ada pada rumpun bahasa Austronesia atau Melayu Polynesia, dan tergolong dalam kelompok/bahasa-bahasa di Philipina. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, di suku Talaud terdapat beberapa dialek yang berbeda-beda. Terdapat enam dialek lokal di suku Talaud, yaitu dialek Salibabu, dialek Kabaruan, dialek Karakelang, dialek Esang, dialek Nanusa, dan dialek Miangas.
Sama seperti bahasa yang digunakan di tempat lain, bahasa yang berkembang di suku Talaud juga memiliki tingkatan penggunaan. Dalam pemakaiannya sebagai alat komunikasi, bahasa tersebut digolongkan atas bahasa umum dan bahasa halus. Bahasa umum adalah bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari dan digunakan untuk sesama. Tentu saja bahasa umum ini lebih banyak digunakan dan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari suku Talaud. Bahasa halus (bahasa sastra) adalah bahasa yang digunakan dalam upacara-upacara tertentu atau juga digunakan untuk orang yang lebih tua dan mereka yang pantas dihormati. Bahasa halus juga diiringi dialek dan intonasi yang lembut juga sehingga akan terdengar indah saat diucapkan. Penggunaan bahasa ini juga akan berpengaruh pada golongan apa kita berbicara.
Bahasa Sasahara (bahasa kiasan) juga sering ditemukan dalam upacara dan percakapan dengan tetua atau yang dihormati. Namun bahasa ini juga sering digunakan oleh pelaut dan tidak jarang juga dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa sasahara atau juga dikenal dengan bahasa patang ini menyebutkan sesuatu benda atau apa saja disebutkan tidak sesuai dengan nama atau istilah aslinya, tetapi semuanya dikiaskan dalam bentuk lain. Berikut contoh beberapa bahasa sasahara.

Bahasa Sasahara (kiasan)
Bahasa Sehari-hari
Bahasa Indonesia
Dalending
(alat pendingin)
Ake
Air
Mahenbuang
(yang menggonggong)
Asu
Anjing
Maembekang
(yang mengembik)
Ambingnga
Kambing
Maengkerongang
Sawallo
Kilat

0 komentar:

Posting Komentar