Wisnu Naik Garuda
Dilihat
dari peninggalannya, Raja Airlangga adalah pemeluk agama Hindu sekte
Wisnu. Hal ini nampak pada arca perwujudannya di Candi Belahan dengan
yang bercirikan wahana (kendaraan) Dewa Wisnu yang berupa burung Garuda
dan Arca Dewi Laksmi atau Dewi Sri yang juga merupakan istri Dewa Wisnu.
Ada cerita tersendiri mengenai Garuda yang menjadi wahana Dewa Wisnu.
Dikisahkan
tentang kehidupan Sang Winata (ibu Garuda) yang menjadi budak Sang
Kadru (ibu para Naga), karena kalah taruhan mengenai warna Kuda
Uchaisrawa. Semula ekor Kuda Uchaisrawa adalah putih semua. Tetapi atas
perintah Sang Kadru terhadap anaknya (para naga) akhirnya ekor Kuda
Uchaisrawa diperciki bisa sehingga berubah warnanya menjadi hitam. Sejak
itulah Winata kalah dan menjadi budak Sang Kadru.
Garuda
yang merasa kasihan terhadap penderitaan ibunya, membantu merawat
anak-anak Sang Kadru. Atas permintaan Garuda, Sang Kadru mau membebaskan
ibunya dari perbudakan dengan syarat diberi air suci (Amerta). Dalam
pencariannya Garuda bertemu dengan Dewa Wisnu, yang kemudian berkata
kepada Garuda:
"Hai Garuda, jika engkau menginginkan Amerta, hendaklah meminta kepadaku".
Sementara
itu Dewa Wisnu minta supaya Garuda bersedia menjadi kendaraannya.
Garuda kemudian berhasil melepaskan penderitaan ibunya dari perbudakan
sang Kadru dengan Amerta pemberian Batara Wisnu yang diwadahi dalam
kendi Kamandalu. Sejak saat itulah Garuda menjadi kendaraan Wisnu.
0 komentar:
Posting Komentar