Kamis, 11 Desember 2014

Gereja Santo Yusuf Cirebon

Gereja Santo Yusuf Cirebon_FU_1398057205.PNG
Gereja Santo Yusuf Cirebon
Gereja Santo Yusuf Cirebon berawal ketika Louise Theodore Gonsalves membeli sebidang tanah di Lemahwungkuk yang kemudian dibangun gereja pasturan. Dia merancang dan mengawasi langsung pembangunan gereja yang bergaya Eropa ini. Pembangunannya memakan waktu 2 tahun, yaitu dari tahun 1878 sampai dengan tahun 1880. Pada tanggal 10 November 1880 gereja ini diberkati oleh Mgr. Claessens, Uskup Jakarta yang selama di Cirebon tinggal di kediaman Gonsalves yang meninggal pada 2 Juni 1897.
Prasasti pembangunan Gereja Santo Yusuf Cirebon tertera di dinding depan bagian atas dan di dalam ruang kebaktian ditulis huruf latin berbahasa Belanda. Bangunan, berbentuk huruf U, bangunan utama merupakan gereja yang beratap limas. Bagian depan dihias pasangan tembok tinggi bentuk lengkungan. Di tiap sudutnya diprofil, dan tengah atas bangunan dibuat berbentuk relung. Di bagian tengahnya terdapat ventilasi kaca dan di bawahnya terdapat prasasti, sedang puncak bangunan dipasang salib.
Pintu masuk berukuran lebar, berdaun pintu rangkap klam dan di atasnya diberi jalusi berbentuk setengah lingkaran. Sisi kanan kiri pintu dilengkapi dengan jendela kaca di sekelilingnya. Sedangkan di dalam bangunan, plafonnya berbentuk melengkung setengah lingkaran, di bagian depan terdapat balkon, dan di bagian belakang dalam terdapat altar. Bagian belakang gereja terdapat bangunan bertingkah dua merupakan bangunan pasturan.

0 komentar:

Posting Komentar