Masjid
pengukiran atau Masjid Jami Al-Anshar terletak di Jalan pengukiran II,
Kecamatan Tambora, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta. Masjid
Pengukiran dikelilingi oleh rumah penduduk. Untuk menuju ke masjid agak
susah karena letaknya di jalan kecil (gang).
Latar Sejarah
Masjid
Pengukiran sekarang disebut Masjid jami al-Anshar didirikan pada tahun
1648 oleh orang-orang Islam yang berasal dari Malabar (india) pada waktu
VOC sedang berkuasa. Kondisi bangunan terawat dan dikelola oleh
masyarakat setempat.
Masjid
Pengukiran letaknya lebih rendah dari halaman maka pada tahun 1955
masjid ini ditinggikan oleh masyarakat setempat, kemudian pada tahun
1973 diadakan renovasi dengan mengganti bagian-bagian yang rusak seperti
jendela di sisi selatan diganti dengan kaca nako. Selain itu pada tahun
yang sama bangunan ditambah pada bagian depan yaitu ruangan serambi.
Tahun 1981/1982 Masjid Pengukiran dipugar kembali oleh Proyek Pemugaran
dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala DKI Jakarta
Masjid Pekojan tahun 1910an (foto via Wikipedia)
Deskripsi Bangunan
Masjid
Pengukiran terletak pada lahan berukuran 23 x 19 m. Ukuran bangunan 17 x
10 m. Arah hadap bangunan ke timur dan berdenah persegi empat panjang.
Bangunan memanjang arah barat-timur. Pada bagian depan terdapat teras
yang disemen berukuran 10 x 3 m. Sekarang teras berfungsi sebagai jalan
bagi penduduk setempat.
Ruang utama
Ruang
utama terletak di belakan ruang tambahan dengan ukuran 10 x 10 m.
Lantainya dari marmer putih. Ruangan dibatasi oleh dinding tembok pada
keempat sisinya. Dinding timur merupakan pembatas antara ruang utama
dengan ruang tambahan dan tedapat sebuah pintu berdaun pintu dua
berbentuk persegi empat. Hiasan pada pintu berupa bingkai. Di sisi timur
juga terdapat jendela dua menggelembung, sedangkan bagian ujungnya
mengempis. Jendela berukuran 1,90 x 1,90 m. Sisi utara dan selatan
masing-masing mempunyai satu pintu dengan dua daun pintu yang merupakan
pintu penghubung halaman samping bangunan utama. Jendela pada sisi utara
ada dua buah berupa jeruji kayu tanpa daun jendela sedang sisi selatan
merupakan jendela kaca (nako) satu buah. Pada dinding barat juga
terdapat sebuah jendela yang terdiri dari jeruji kayu.
Dalam
ruang utama terdapat tiang, mihrab, dan mimbar. Tiang yang terdapat
dalam ruang utama merupakan tiang penyangga atap berbentuk balok. Tiang
tersebut terletak di tengah ruangan berjumlah empat merupakan tiang
penyangga atap berbentuk balok. Tiang tersebut terletak di tengah
ruangan berjumlah empat buah (tiang sokoguru) dan merupakan tiang baru
tanpa hiasan.
Mihrab
Masjid Pengukiran berbentuk 200 x 150 cm dan lantainya dari marmer
putih. Pada bagian selatan terdapat pintu yang menghubungkan dengan
gudang. Pintu terdiri atas satu daun pintu berbentuk persegi empat
panjang. Bagian atas mihrab berbentuk setengah lingkaran tanpa hiasan.
Di sisi kanan (utara) terdapat mimbar yang berbentuk seperti meja dari
kayu berwarna coklat. Di kiri mihrab (selatan) terdapat ruangan
berukuran 300 x 150 cm berfungsi sebagai gudang. Dalam gudang terdapat
bedug yang terbuat dari kayu dan kulit.
Ruang Tambahan
Ruang
tambahan letaknya di depan ruang utama (sisi timur), berdenah persegi
empat panjang. Lantai dari marmer putih. Ruangan dibatasi oleh dinding
tembok. Pada dinding timur dan utara terdapat masing-masing sebuah pintu
dengan dua daun pintu berbentuk persegi empat panjang. Di dinding timur
(luar) di atas pintu masuk terdapat tulisan Arab. Pintu sisi timur
tersebut merupakan pintu masuk ke masjid. Sedangkan pintu utara
merupakan pintu yang menghubungkan ruangan dengan halaman samping.
Jendela pada masjid merupakan jendela nako (baru) terdapat dekat sudut
tenggara. Di sudut timur laut dari ruang tambahan ini terdapat tempat
wudhu berukuran 4 x 3 m dengan lubang angin. Sisi selatan terdapat
jendela nako dua buah dan sebuah jendela lama dari kayu.
Makam
Di
halaman belakang masjid terdapat makam dengan ukuran 300 x 500 m. Makam
tersebut merupakan makam pengurus masjid dan terdiri atas dua bagian :
bagian bawah (jirat) berbentuk persegi empat panjang dari bahan
sedangkan atasnya (nisan) berbentuk persegi dan puncaknya berbentuk
kurawai.
0 komentar:
Posting Komentar