Kamis, 11 Desember 2014

Mata Uang Suku Muyu


Ot dan gigi anjing, bagi Suku Muyu yang berada di Kab. Digoel, Papua adalah barang berharga yang berfungsi sebagai alat tukar. Jika kita perbandingan dengan uang "modern". Fungsi terpenting uang (Herskovits 1952: 238; Croome 1931: 74—76; Van Emst 1954: 32—36) ialah sebagai alat tukar, sebagai standar nilai, dan sebagai "penyimpan nilai".
Herskovits menyebut yang terakhir ini kecil saja fungsinya, dan menyebut sifat-sifatnya yang penting keserbasamaan (homogenity), mudah dibawa, dapat dibagi-bagi, dan tahan lama.
Ulasan berikut tentang kegunaan dan arti barang-barang berharga orang Muyu, khususnya kulit kerang dan gigi anjing, menunjukkan persamaannya dengan uang "Barat". Khususnya kulit kerang dan gigi anjing memenuhi semua ciri atau kriterian sebagai uang.
Orang Muyu mengklaim bahwa ot itu tidak mempunyai asal usul alamiah. Kalau membicarakan hal ini, untuk "asal usul" digunakan kata pohon (tree), kata yang juga digunakan untuk menunjuk keturunan menurut garis perempuan. Ini berkaitan dengan mitos tentang lahirnya ot dari seorang wanita.
Tambahan persediaan ot baru katanya tidak mungkin, dan dibantah bahwa ada jalan-jalan alamiah yang dilalui ot baru untuk masuk ke daerah Muyu. Tidak ada data tentang asal usul ot di daerah ini. Dikatakan bahwa ot tersebut mungkin datang dari daerah di dekat muara Sungai Fly.
Katanya pada zaman dahulu — sebelum terjadi kontak dengan "Barat" — orang-orang dari Mokbiran dan Amudipun telah "mengimpor" sejumlah besar kulit kerang itu, sudah digosok halus, dan digunakan sebagai hiasan. Oleh karena itu, dalam arti tertentu, orang Muyu biasa menemui ot baru, tetapi mereka menganggapnya tidak asli dan tidak menerimanya sebagai sarana tukar-menukar. Meskipun ada beberapa variasi yang dikenal, perbedaan-perbedaan antarot itu hanya kecil. Hanya ot dengan bentuk dan ukuran tertentu yang diterima.
Kecuali itu, ot diteliti keasliannya. Artinya, ot itu harus dikerjakan dengan cara tertentu, dan kelihatan tua — yang oleh orang Muyu disamakan dengan asli. Namun, kita dapat menduga bahwa sering ot baru menambah persediaan yang ada. Begitu kelihatan asli karena kehilangan cahaya kebaruannya, si pemilik tidak ragu-ragu untuk mengedarkannya.
Jumlah ot relatif serdikit — salah satu syarat yang harus dipenuhi kalau ot hendak berfungsi sebagai uang — dan untuk ukuran "Barat" nilai ot itu agak tinggi karena kelangkaannya.
Daftar berikut dari transaksi tempat ot digunakan akan berguna untuk memberi gambaran tentang arti penting ot dan barang- barang berharga lain sebagai alat tukar: - Pembayaran tukon, perdagangan babi dan daging babi, memelihara babi merupakan salah satu sumber ot paling penting.
Babi dipelihara tidak untuk dikonsumsi sendiri, tetapi untuk dijual — di mana ot digunakan hampir secara eksklusif. Anak babi bernilai 1 atau 2 ot, tergantung jenis kelaminnya. Menjual bagian-bagian dari babi besar dapat menghasilkan sampai 30 ot. Babi dipotong-potong menjadi bagian-bagian standar (kepala, kaki depan, tubuh, dan seterusnya) masing-masing dengan harganya sendiri.
Membeli dan menjual semua barang-barang berharga lain yang termasuk dalam tukon. Kecuali busur, tembakau, genderang, batu dengan kekuatan supernatural, dan anjing. Untuk keperluan itu hanya digunakan ot. Di samping itu ot dapat digunakan barang-barang lain yang berharga, seperti wam, inam, yirip, dan tamat.
Ot juga biasa digunakan sebagai alat lompensasi, membayar pengobatan. Pengobatan terutama dibayar dengan ot, 1 ot untuk satu kali pengobatan. Pembayaran untuk pengajaran laku dan mantra dengan kekuatan supernatural. Jual beli tanah.
Di samping ot, wam, dan yirip dapat juga digunakan. Inam tidak dapat digunakan sebab pohon sagu tidak akan berisi. Mengangkat anak. Untuk hal di samping ot dapat digunakan inam, wam, dan yirip.
Gigi anjing merupakan kategori tersendiri karena kegunaannya sebagai uang kecil, untuk barang-barang yang harganya kurang dari satu ot.

0 komentar:

Posting Komentar