Sabtu, 13 Desember 2014

Permainan Hahantuan

hahantuan_1376643292.jpg
PERMAINAN TRADISIONAL LAMPUNG
Dalam bahasa Lampung, hahantuan berarti bertingkah seperti hantu. Begitupula pengertiannya dalam bahasa Sunda. Dengan demikan, permainan hahantuan ini merupakan jenis permainan dengan menirukan tingkah laku hantu. Permainan hahantuan memiliki sifat rekreatif dan kompetitif. Permainan hahantuan bisa ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya Lampung.
Sebagaimana wujudnya yang maya, banyak pendapat dan tafsiran mengenai bentuk ataupun rupa dari hantu. Terutama bagi orang-orang yang tidak mempunyai kemampuan melihatnya. Dari ragam tafsiran mengenai rupa hantu tersebutlah kemungkinan permainan hahantuan ini muncul. Seperti cerita hantu yang umumnya nampak pada malam hari, permainan hahantuan ini juga dimainkan pada malam hari saat terang bulan. Hal ini ditujukan agar permainan dapat diperankan dengan baik.
Pemain hahantuan dibagi ke dalam dua kelompok, dimana setiap kelompok beranggotakan 2- 5 orang. Pemain biasanya terdiri dari anak-anak yang berusia 7-12 tahun. Arena bermainnya berupa tempat terbuka yang agak lapang atau halaman sekolah yang tidak berumput. Dalam lapangan dibuat dua garis sejajar (misalnya A dan B) dengan jarak antara garis 15-20 meter.
Regu 1 berdiri pada garis A, sedangkan regu 2 berdiri pada garis B. Masing-masing pemain disiapkan belahan tongkal yang dibakar seperti obat nyamuk. Tongkal kelapa tersebut merupakan tongkal yang sangat kering atau sudah tua yang kemudian dibelah kecil-kecil sekitar 0,5 – 1 cm. Belahan tongkal bakar yang sudah disiapkan diikatkan di kepala dekat kuping kiri dan kanan. Sedangkan yang dijepit diletakkan di mulut dan kaki kiri juga kanan. Tangan kiri dan kanan juga turut memegang belahan tongkal.
Ketika semua pemain sudah siap, wasit atau juri akan memberikan komando  agar permainan dimulai. Anggota regu 1 harus berusaha menuju garis B, sedangkan  anggota regu 2 harus berusaha bergerak menuju garis A. Semua masing-masing anggota regu harus bergerak cepat menuju garis tujuannya. Adapun unsur yang dinilai oleh juri adalah sebagai berikut:
  1. Kekompakkan anggota regu
  2. Ada atau tidaknya anggota regu yang terjatuh
  3. Kelompok yang paling cepat menuju garis sasaran
Selain hiburan bagi pemain yang melaksanakannya, permainan hahantuan juga sering menjadi tontonan malam hari karena terlihat lucu juga menyeramkan. Ketika telah diketahui siapa yang menjadi regu pemenangnya, regu yang kalah harus melaksanakan hukumannya. Biasanya regu yang menang akan digendong oleh regu yang kalah pada jarak tertentu sesuai kesepakatan.

0 komentar:

Posting Komentar