Museum
ini merupakan salah satu destinasi wisata menarik di Kota Medan,
tepatnya di Jalan S. Parman 309, yang menampilkan lebih dari 1000
binatang liar yang diawetkan dari berbagai penjuru dunia. Pembangunan
museum ini dilatar belakangi oleh kecintaan Dr. Rahmatsyah pada alam.
Beliau juga memiliki niat untuk mencegah kepunahan hewan-hewan langka,
agar keberadaan hewan-hewan tersebut masih terjaga.
Depan “Rahmat” International Wildlife Museum and Gallery
Konsep
pendirian museum sesuai dengan konsep yang dimiliki oleh Safari Club
International (SCI), yakni “Konservasi dengan Pemanfaatan”. Kemudian
“Rahmat” International Wildlife Museum and Gallery diresmikan pada
tanggal 14 mei 1999 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr.
Juwono Sudarsono. Setelah dilakukan pengembangan yang selesai pada
Oktober 2007, luas museum mencapai 2970 m2.
“Rahmat”
International Wildlife Museum and Gallery telah menerima penghargaan
internasional di bidang konservasi dalam upaya pencegahan kepunahan
satwa liar dunia. Koleksi yang diperoleh dan atau ditampilkan di museum
berasal dari perburuan legal. Koleksi juga dapat merupakan binatang yang
mati di kebun binatang, pemberian teman, ataupun pembelian secara legal
dari berbagai negara. Dari spesies terkecil hingga terbesar sesuai
habitatnya.
African Big Five
Koleksi
dalam museum ditampilkan berdasarkan tema khusus sesuai dengan jenis
binatang dan habitatnya. Contoh tema tersebut adalah sebagai berikut:
a. African Big Five
Tema ini menampilkan lima mamalia terbesar. Di antaranya adalah gajah, badak putih, singa, banteng, dan macan tutul.
b. Birds Kingdom
Tema ini menampilkan berbagai jenis burung.
c. Bear Room
Yang ditampilkan dari tema ini adalah berbagai jenis beruang, baik yang ada di daerah tropis maupun Antartika.
d. Mountain of Goats Night Safari
Tampilan yang disuguhkan dalam tema ini adalah berupa kehidupan berbagai jenis kambing di malam hari.
e. Indonesian Species
f. African Room
0 komentar:
Posting Komentar