Bhagavan Maharsi
Tulisan itu memiliki energi dan aura. Energi itu berasal dari Sang
Penulis, tergantung dari niat dan kebersihan hati sang penulis saat
menuangkan isi pikirannya ke dalam sebuah tulisan. Ketika hatinya tenang
dan bersih, maka tulisan yang dituangkan akan menjadi cerah dan
bercahaya. Hal ini juga mempengaruhi perasaan yang membaca dimana
biasanya perasaannya akan menjadi teduh, adem dan sejuk. Sebuah tulisan
yang memiliki efek menyembuhkan akan menyembuhkan hati orang yang
membacanya, akan memberikan inspirasi untuk berbenah dan memperbaiki
diri.
Maharsi mengajarkan untuk memelihara hati yang bersih, hati yang ikhlas dan pasrah. Milikilah hati yang tanpa beban, dengan kebebasan.Terlebih lagi saat-saat menjelang kematian. Disaat ujian terakhir diberikan kepada kita, di saat tangan, kaki, mulut, mata menghadap kepadaNya dan berbicara tentang perbuatan kita di dunia sejujur-jujurnya tanpa campur tangan akal pikiran kita. Mereka akan berbicara jujur apa adanya. Oleh karenanya, milikilah hati yang bersih, hati yang ikhlas dan pasrah sehingga apa yang disampaikan anggota tubuh kita sesuai dengan hati dan perasaan kita.
Untuk bisa mati dengan hati yang bersih, hati yang ikhlas dan pasrah, butuh waktu lama, bahkan sepanjang hidup manusia digunakan untuk belajar memiliki hati yang bersih, hati yang ikhlas dan pasrah, karena saat kematian itu datang, hanya sikap ikhlas dan pasrah yang dapat membebaskan dirinya dari beban dunia. Semuanya bisa dimulai saat ini dan detik ini, tidak perlu menunggu hingga kematian sudah mendekat. Mulailah dengan kebaikan-kebaikan kecil yang sederhana dan tidak terlihat. Semuanya ini berguna untuk membersihkan hati dari kotoran yang senantiasa melekat. Sekecil apapun perbuatanmu, pasti akan kembali kepada dirimu kamu boleh tidak mempercayainya, ataupun menyangkalnya, namun kamu akan mengalami sekecil2nya hasil perbuatanmu, baik di masa kini maupun di kehidupan nanti
Lakukan puluhan kebajikan tiap hari, ratusan tiap bulan dan ribuan kebajikan tiap tahun. Berikanlah air kepada yang haus, makanan kepada mereka yang lapar walaupun saat itu keadaan kita sedang lapar dan haus. Cobaannya adalah saat kita benar2 mampu melupakan diri sendiri dan hanyut dalam kebaikan semesta alam. Tidak masalah suatu bantuan itu kecil atau besar, yang penting dapat membantu seseorang pada saat dia sangat memerlukan. Semuanya ini perlu untuk membersihkan hati dan belajar melepaskan beban dunia. Karena sesungguhnya Tuhan ada pada setiap makhluk, semakin hati kita bersih, semakin jelas keberadaan Tuhan tepat di depan mata kita. Semuanya akan semakin jelas di saat kita ikhlas dan pasrah di saat-saat terakhir.
Maharsi mengajarkan untuk memelihara hati yang bersih, hati yang ikhlas dan pasrah. Milikilah hati yang tanpa beban, dengan kebebasan.Terlebih lagi saat-saat menjelang kematian. Disaat ujian terakhir diberikan kepada kita, di saat tangan, kaki, mulut, mata menghadap kepadaNya dan berbicara tentang perbuatan kita di dunia sejujur-jujurnya tanpa campur tangan akal pikiran kita. Mereka akan berbicara jujur apa adanya. Oleh karenanya, milikilah hati yang bersih, hati yang ikhlas dan pasrah sehingga apa yang disampaikan anggota tubuh kita sesuai dengan hati dan perasaan kita.
Untuk bisa mati dengan hati yang bersih, hati yang ikhlas dan pasrah, butuh waktu lama, bahkan sepanjang hidup manusia digunakan untuk belajar memiliki hati yang bersih, hati yang ikhlas dan pasrah, karena saat kematian itu datang, hanya sikap ikhlas dan pasrah yang dapat membebaskan dirinya dari beban dunia. Semuanya bisa dimulai saat ini dan detik ini, tidak perlu menunggu hingga kematian sudah mendekat. Mulailah dengan kebaikan-kebaikan kecil yang sederhana dan tidak terlihat. Semuanya ini berguna untuk membersihkan hati dari kotoran yang senantiasa melekat. Sekecil apapun perbuatanmu, pasti akan kembali kepada dirimu kamu boleh tidak mempercayainya, ataupun menyangkalnya, namun kamu akan mengalami sekecil2nya hasil perbuatanmu, baik di masa kini maupun di kehidupan nanti
Lakukan puluhan kebajikan tiap hari, ratusan tiap bulan dan ribuan kebajikan tiap tahun. Berikanlah air kepada yang haus, makanan kepada mereka yang lapar walaupun saat itu keadaan kita sedang lapar dan haus. Cobaannya adalah saat kita benar2 mampu melupakan diri sendiri dan hanyut dalam kebaikan semesta alam. Tidak masalah suatu bantuan itu kecil atau besar, yang penting dapat membantu seseorang pada saat dia sangat memerlukan. Semuanya ini perlu untuk membersihkan hati dan belajar melepaskan beban dunia. Karena sesungguhnya Tuhan ada pada setiap makhluk, semakin hati kita bersih, semakin jelas keberadaan Tuhan tepat di depan mata kita. Semuanya akan semakin jelas di saat kita ikhlas dan pasrah di saat-saat terakhir.
0 komentar:
Posting Komentar