Kamis, 11 Desember 2014

Candi Gunung Gangsir

DSCN0743_1401260793.JPG
Candi Gunung Gangsir
Candi ini disebut Candi Gunung Gangsir sesuai dengan nama desa yang menjadi lokasinya, yaitu Desa Gunung Gangsir, Beji, Pasuruan, Jawa Timur. Pada tahun 1830 candi ini dikunjungi oleh H.I. Domis, Residen Pasuruan, kemudian pada tahun 1840 dikunjungi oleh juru gambar H.N. Sieburgh yang membuat lukisan mengenai reruntuhan candi tersebut. J.L.A. Brandes pada tahun 1903 mengunjungi Candi Gunung Gangsir dan berpendapat bahwa candi ini merupakan missing link antara gaya seni bangunan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Candi Gunung Gangsir adalah candi batu berdenah bujur sangkar dengan ukuran sisi-sisinya 14 meter. Candi ini menghadap ke timur dengan tinggi keseluruhan bangunan yang masih tersisa 12,50 meter. Candi ini sangat kaya dengan relung-relung, pelipit dan antefiks. Panil yang ada pun menggambarkan hiasan berupa relief tokoh, bejana dengan motif sulur-suluran dan bunga, pilaster, pepohonan dan binatang.
Usia Candi Gunung Gangsir diperkirakan berasal dari abad ke-10 Masehi, namun beberapa peneliti berasumsi bahwa Candi Gunung Gangsir dibangun pada masa Majapahit abad ke-14 berdasarkan gaya arsitekturnya. Candi ini unik karena satu-satunya candi Jawa Timur yang menggabungkan gaya arsitektur Jawa Timuran dengan bentuk dan gaya ragam hias Jawa Tengahan.

0 komentar:

Posting Komentar