Masjid
At-Taqwa Lerabaeng terletak di Desa Wakopsir, Kecamatan Alor Barat
Daya, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebelah utara dengan
bukit, sebelah selatan selat Ombay, sebelah barat merupakan perkebunan
penduduk, dan sebelah timur berbatasan dengan sungai Erbah.
Deskripsi Bangunan
Masjid
At-Taqwa Lerabaeng dibangun di atas bukit dan berbentuk bangunan
panggung (berkolong) tanpa paku atau pasak, tetapi diikat dengan tali
rotan. Di atas pondasi semen hjberdiri tiang-tiang penyangga bangunan
dari kayu merah berjumlah 16 tiang. Serambi masjid terletak di bagian
depan ruang utama, dari ruang serambi kemudian masuk ke ruang utama
melalui pintu yang terdapat pada dinding timur. Pada puncak dinding
ruang dalam terdapat kayu nitas berukir sulur-sulur dan dipakai sebagai
tempat menyimpan al-Qur’an dan kitab-kitab lain serta peralatan
keperluan masjid.
Di
tengah ruangan utama terdapat empat tiang soko guru berbentuk empat
persegi dan mengecil pada bagian atasnya. Pada setiap sisi tiang
terdapat empat macam motif ukiran yang menunjukkan ke empat suku
Kerajaan Kui, yaitu suku Raja, Koilelan, Malang Kabat dan suku Klotuwas.
Jenis ukirannya berupa motif bunga, tumpal, burung, sulur-sulur daun,
motif mata buku (apargen), pohon kelapa/lontar.
Tiang
mihrab berbentuk bulat dengan pelipit di bagian dasar. Tiang berfungsi
sebagai penyangga atap yang meruncing bagian atasnya. Di sebelah kanan
mihrab terdapat mimbar berbentuk seperti kursi. Mimbar tersebut ditutup
dengan kain putih di ketiga sisinya sedangkan bagian belakang menempel
ke dinding bambu. Masjid At-Taqwa Lerabaeng mempunyai atap berbentuk
piramid tumpang tiga dari seng dan dicat merah. Puncak atapnya terdapat
memolo berbentuk mahkota yang distilir menyerupai kuntum bunga seroja.
Di
lingkungan masjid terdapat dua buah makam di dalam halaman masjid.
Makam yang tedapat di halaman depan sebelah kiri merupakan makam Raja
Tarsano Kinanggi (raja ke-5 dari Kerajaan Kui) dan permaisuri, sedangkan
di sebelah kanan adalah makam Sultan Gimales Gago dan permaisuri. Di
luar halaman masjid di bagian belakang terdapat lagi makam Raja Kinanggi
Atamalai dan permaisuri. Panglima Gestar Soma dan Samala terletak di
pinggir pantai, dan makam panglima Takal Makain di kebuk sebelah barat
daya masjid. Makam terbuat dari batu kali, berbentuk empat persegi
panjang dan empat persegi.
Sejarah
Pada
masa pemerintahan Raja Kinanggi Atamalai (1619-1638) Masjid At-Taqwa
Lerabaeng dibangun dengan bantuan Sultan Gimales Gogo dari Maluku.
Pembangunan tersebut dilaksanakan pada tahun 1632 M. Semula Raja
Kinanggi Atamalai memeluk paham animisme. Kemudian pada tahun 1625 M
kerajaan ini diislamkan oleh Sultan Gimales Gago. Setelah menjadi
seorang muslim, raja dengan bantuan sultan mengembangkan agama Islam ke
seluruh wilayah Kerajaan Kui. Setelah Raja Kinanggi Atamalai dan Sultan
Gimales Gago wafat merekan dimakamkan di depan masjid.
0 komentar:
Posting Komentar