Selasa, 09 Desember 2014

Masjid Taman Arum - Jawa Timur

masjidtaman1_1374199345.png
Masjid Taman Arum - Jawa Timur
Masjid Taman Arum terletak di Dusun Godhegan, Desa Taman Arum, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, berada di tengah-tengah perkampungan  dengan penduduk yang cukup padat.

Deskripsi Bangunan
Masjid ini berdiri diatas tanah wakaf seluas 600 m² dengan bangunan yang tidak terlalu luas. Di sisi timur bangunan masjid terdapat serambi, atap berbentuk limasan terbuat dari genteng. Di bagian depan serambi terdapat tiga buah anak tangga memanjang sepanjang serambi. Kemudian terdapat empat buah pintu, tiga pintu untuk masuk ke serambi dan satu pintu di sebelah kanan untuk masuk ke ruangan pawestren.
Ruang pawestren terletak di sebelah selatan ruangan utama masjid. Atap bangunan pawestren ini terpisah dengan atap ruang utama. Di dalam ruangan pawestren ini terdapat sebuah rak tempat menyimpan al-Qur’an.
Di sebelah utara bangunan utama terdapat sebuah kolam dengan kedalaman sekitar 2,4 m. Kondisi kolam ini sekarang sudah tidak layak untuk difungsikan sebagai tempat berwudhu, oleh karena itu dibuatkan tempat wudhu baru berupa sebuah sumur yang terletak di sebelah tenggara serambi.
Untuk masuk ke ruang utama masjid terdapat tiga buah pintu yang terletak di ruangan dalam serambi. Konstruksi atap berbentuk tumpang dua terbuat dari genteng. Ketinggian sampai puncak 8,65 m, dan pada puncaknya terdapat hiasan berbentuk lidah api. Di dalam ruang utama terdapat empat buah tiang penyangga. Mihrab terletak di sisi barat dengan bentuk menjorok ke luar.
Sejarah
Bangunan Masjid Taman Arum ini diperkirakan didirikan sekitar tahun 1860 M oleh dua orang tokoh pengislaman yang oleh masyarakat setempat dikenal sebagai Kyai H. Imam Nawawi dan Kyai Mustarim. Pada saat itu daerah Taman Arum masih berupa hutan yang cukup lebat, kemudian berkat pimpinan kedua Kyai tersebut daerah ini dibuka untuk dijadikan pemukiman. Kedua tokoh ini berasal dari keluarga Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang ikut mengungsi ke daerah timur karena adanya peristiwa geger pacinan. Selain mendirikan pemukiman dan masjid bagi kaum kerabatnyajuga dibangun pondok pesantren yang sekarang hanya terlihat sisa-sisanya saja.

0 komentar:

Posting Komentar