Masjid Taman Arum - Jawa Timur
Masjid
Taman Arum terletak di Dusun Godhegan, Desa Taman Arum, Kecamatan
Parang, Kabupaten Magetan, berada di tengah-tengah perkampungan dengan
penduduk yang cukup padat.
Deskripsi Bangunan
Masjid
ini berdiri diatas tanah wakaf seluas 600 m² dengan bangunan yang tidak
terlalu luas. Di sisi timur bangunan masjid terdapat serambi, atap
berbentuk limasan terbuat dari genteng. Di bagian depan serambi terdapat
tiga buah anak tangga memanjang sepanjang serambi. Kemudian terdapat
empat buah pintu, tiga pintu untuk masuk ke serambi dan satu pintu di
sebelah kanan untuk masuk ke ruangan pawestren.
Ruang
pawestren terletak di sebelah selatan ruangan utama masjid. Atap
bangunan pawestren ini terpisah dengan atap ruang utama. Di dalam
ruangan pawestren ini terdapat sebuah rak tempat menyimpan al-Qur’an.
Di
sebelah utara bangunan utama terdapat sebuah kolam dengan kedalaman
sekitar 2,4 m. Kondisi kolam ini sekarang sudah tidak layak untuk
difungsikan sebagai tempat berwudhu, oleh karena itu dibuatkan tempat
wudhu baru berupa sebuah sumur yang terletak di sebelah tenggara
serambi.
Untuk
masuk ke ruang utama masjid terdapat tiga buah pintu yang terletak di
ruangan dalam serambi. Konstruksi atap berbentuk tumpang dua terbuat
dari genteng. Ketinggian sampai puncak 8,65 m, dan pada puncaknya
terdapat hiasan berbentuk lidah api. Di dalam ruang utama terdapat empat
buah tiang penyangga. Mihrab terletak di sisi barat dengan bentuk
menjorok ke luar.
Sejarah
Bangunan
Masjid Taman Arum ini diperkirakan didirikan sekitar tahun 1860 M oleh
dua orang tokoh pengislaman yang oleh masyarakat setempat dikenal
sebagai Kyai H. Imam Nawawi dan Kyai Mustarim. Pada saat itu daerah
Taman Arum masih berupa hutan yang cukup lebat, kemudian berkat pimpinan
kedua Kyai tersebut daerah ini dibuka untuk dijadikan pemukiman. Kedua
tokoh ini berasal dari keluarga Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
yang ikut mengungsi ke daerah timur karena adanya peristiwa geger
pacinan. Selain mendirikan pemukiman dan masjid bagi kaum kerabatnyajuga
dibangun pondok pesantren yang sekarang hanya terlihat sisa-sisanya
saja.
0 komentar:
Posting Komentar