Jumat, 12 Desember 2014

Mekanisme Kerja Dalihan Na Tolu


Lembaga Dalihan Na Tolu berperan di dalam upacara-upacara adat. Kedudukan suhut/kahanggi anak boru dan mora yang di dalam situasi dan kondisi berbeda, akan memberikan kedudukan yang berbeda, menimbulkan rasa saling menghormati, saling memberi, saling menerima, saling mendengar satu sama lainnya. Hubungan kekeluargaan yang sangat erat sebagai akibat perkawinan, rasa tanggung jawab, rasa saling memiliki, di dalam setiap pelaksanaan upacara akan tetap terpelihara.
Hubungan ketiga unsur Dalihan Na Tolu satu sama lain sudah diatur di dalam hukum adat. Bagi lembaga Dalihan Na Tolu, tanggung jawab untuk menyukseskan suatu pekerjaan adalah merupakan hak dan kewajiban. Cara kerja Dalihan Na Tolu merupakan suatu sistem yang saling terkait, saling berhubungan, saling menunjang, dan saling mendukung.
Di dalam pelaksanaan upacara-upacara adat yang sifatnya kebahagiaan (sirion), seperti perkawinan atau yang sifatnya kesedihan (siluluton) seperti musibah kematian, ketiga unsur Dalihan Na Tolu harus tetap dalam mardomu ni tahi (selalu mengadakan musyawarah mufakat). Musyawarah untuk mufakat akan tercapai jika unsur rasa kesatuan, rasa tanggung jawab dan rasa saling memiliki tersebut tetap terpelihara. Berhasilnya suatu pekerjaan ditentukan oleh:
  1. Adanya rasa persatuan dan kesatuan
  2. Adanya rasa memiliki
  3. Adanya rasa tanggung jawab
Ketiga faktor ini harus saling mendukung. Jika salah satu faktor ini tidak berfungsi, maka segala pekerjaan tidak akan berhasil dengan baik.

0 komentar:

Posting Komentar