Sabtu, 06 Desember 2014

Mendengarkan Kehidupan


Tahun 1970-an, Presiden Jimmy Carter menghimbau rakyat Amerika Serikat untuk hidup prihatin. Saya pikir, ia seharusnya tidak meminta rakyatnya hidup prihatin, tetapi meminta mereka menikmati apa yang ada. Kebanyakan orang di negara-negara maju telah kehilangan kemampuan merasakan kenikmatan. Mereka harus memiliki makin banyak barang mahal, mereka tak lagi dapat menikmati hal-hal sederhana dalam hidup.

Suatu kali saya masuk ke ruangan tempat menjual bermacam rekaman musik yang sangat bagus. Anda dapat membeli rekaman musik itu dengan potongan harga. Barang-barang bertumpuk, tetapi saya tidak pernah melihat seseorang mendengarkan musik itu. Tidak ada waktu. Mereka bekerja terlalu banyak. Kerja, kerja, kerja.

Bila Anda benar-benar menikmati hidup dan kenikmatan panca indera yang sederhana, maka Anda akan merasa takjub. Perhatikanlah disiplin luar biasa yang dimiliki hewan. Hewan tak pernah makan berlebihan. Di lingkungan hidup alami, tak pernah ada hewan yang kelebihan berat badan. Hewan tidak pernah makan atau minum benda-benda berbahaya untuk kesehatannya. Hewan selalu berolah raga sesuai kebutuhannya.

Kita telah tersesat dalam pikiran-pikiran kita, ide-ide kita, ideal-ideal kita, dan akan selalu terus, terus, terus... Kita mengalami konflik dalam diri kita sendiri yang tidak dialami hewan. Dan kita selalu menyesali diri, membuat diri kita merasa bersalah.

Keadaan itu berlaku juga bagi saya. Saya pernah kehilangan kebebasan di hadapan segala macam benda. Tetapi sekarang, tak lagi demikian. Saya merasa puas dengan jumlah yang sedikit, namun saya menikmatinya dengan sungguh-sungguh.

Jika Anda menikmati sesuatu dengan sungguh-sungguh, Anda hanya membutuhkan sedikit. Tenangkanlah diri Anda. Kecaplah, hiruplah, dengarkanlah, dan biarkanlah panca indera Anda hidup.

Duduklah dengan tenang dan dengarkanlah bunyi-bunyi yang ada di sekeliling Anda. Jangan memusatkan perhatian Anda pada salah satu bunyi. Cobalah dengarkan semuanya. Ah, Anda akan mengalami mukjizat pada saat panca indera Anda terbuka.

0 komentar:

Posting Komentar