Sabtu, 06 Desember 2014

Seberapa Tinggi Nilainya?

Seorang pendeta memberikan sebuah batu kepada muridnya dan memintanya pergi ke pasar sayur untuk mencoba menjual batu tersebut. Batu itu sangat besar dan indah. Sang guru berkata, "Batu ini jangan dijual, kamu hanya mencoba untuk menjual. Perhatikan dengan teliti, kemudian beritahu saya berapa harganya di pasar."

Sang murid berangkat. Di pasar sayur orang-orang yang melihat batu itu berpikir, batu itu dapat dibuat menjadi barang-barang kecil, dapat dijadikan mainan anak-anak. Mereka menawar murah. "Batu ini hanya laku beberapa uang tembaga," kata sang murid sekembali dari pasar kepada gurunya.

Gurunya berkata, "Sekarang bawalah ke pasar emas, tetapi jangan dijual. Tanya saja harganya kepada pedagang di sana." Kembali dari pasar emas, murid itu dengan gembira melaporkan, "Pedagang di sana mau menawar batu ini dengan harga 10 tael perak."

Sang guru kemudian mengatakan, "Sekarang kamu pergi ke pasar perhiasan. Tanyakanlah harga batu ini, tetapi jangan dijual." Di pasar ini, si murid tak percaya akan pendengarannya. Ada yang mau membeli batu itu seharga 50 tael perak, bahkan ada yang memaksa membelinya dengan harga 200 atau 300 tael perak.

Murid itu pulang dan menceritakan pengalamannya. Sang guru mengambil batu tersebut lalu berkata, "Kita tidak berencana menjual batu ini. Tetapi sekarang kamu mengerti, berapa nilaimu yang sebenarnya dan perhatikan pula di mana kamu menawarkannya."

Permasalahan terbesar dalam hidup ini adalah pengenalan terhadap diri sendiri. Kenalilah diri sendiri dengan jelas, percaya dan teguh pada prinsip yang diyakini. Anda sendirilah yang menentukan nilai Anda.

0 komentar:

Posting Komentar