TOMOK SITUS PEMAKAMAN MEGALITIK DI SUMATERA UTARA
Sulawesi Utara terkenal dengan adanya situs waruga Sawangan. Sumatera
Utara pun terkenal dengan adanya situs Tomok. Keduanya sama-sama
merupakan situs kubur batu, yang dikalangan ilmu kepurbakalaan disebut
sarkofagus –Tomok terletak pada ketinggian 914 m di atas permukaan laut
di pulau Samosir, termasuk kawasan Desa Parsaroan-Kecamatan Simanindo,
Kabupaten Tapanuli Utara. Nama Tomok (yang berarti subur) sering
dilengkapi dengan kata bolon (yang berarti besar) menjadi Tomok Bolon
yang mungkin maksudnya tanah daerah ini sangat subur. Kepurbakalaan
Kompleks pemakaman Tomok luasnya ± 700 m2. Di tenggara dan baratdaya
dibatasi sungai sedangkan di utara dibatasi oleh deretan rumah khas
tradisional. Pada situs ini sekarang masih terdapat kurang lebih 14
kubur, 10 diantaranya dibuat dari batu andesit, yang tiga di depannya
berhiaskan pahatan berupa manusia.
Cara penguburan jenazah dengan menggunakan sarkofagus seperti itu
jelas berasal dari tradisi masa prasejarah yang disebut tradisi
megalitik. Di daerah ini ternyata tradisi itu masih berkelanjutan dan
termasuk tradisi megalitik Muda yang berkembang pasa masa
perundagian. Bentuk batu kubut di Tapanuli pada umumnya berupa
tempayan batu untuk tempat tulang dengan diberi penutup di atasnya.
Kubur batu itu pada umumnya bagian depan dan belakang meninggi
menyertupai bagian haluan dan buritan perahu.
Salah satu kubur batu itu diyakini secara tradisional sebagai makan Raja Sidabutar yang pernah memerintah di pulau Samosir.
Suatu gejala yang menarik bahwa di bagian depan kubur batu yang
biasanya bertuliskan motif manusia itu diganti dengan salib. Ini jelas
menunjukan adanya perpaduan antara unsure budaya tradisi lama dengan
baru (Kristen) yang bersambung secara harmoni.
Unsure-unsur kepurbakalaan yang sudah terjalin dengan tradisi
masih tampak dalam bentuk patung-patung batu, ragam hias geometris,
ragam hias flora (seperti sulur0suluran) dan lain-lain.
Ragam hias manusia, topeng, kerbau dan sejenisnya banyak digunakan
sebagai penolak bala agar perahu yang mengantar roh ke dunia arwah itu
selamat dan juga untuk melindungi orang-orang hidup yang ditinggalkan.
Tradisi Penguburan Kedua
Seperti halnya di daerah lain di Indonesia, masyarakat Tapanuli di
Danau Toba ini pun banyak melakukan upacara adat seperti upacara
kelahiran, pernikahan panen dan laian-lain termasuk juga upacaran
kematian.
Upacara pemakanan disebut markondang yang dilakukan pada saat mayat
telah dikubur digali kembali dan dimasukan ke dalam peti batu. Jadi
merupakan pengubura kedua. Selama pembongkaran dan memasukan tulang
jenazah ke dalam peti batu (sekarang semen) disertai upacara dan
pemotongan hewan korban diiringi tabuhan gendering. Sebelum dimasukan
peri tulang berlulang dibersihkan dan dibungkus kainulos sibolang. Latar Belakang Sejarah
Tomok merupakan situs tradisi megalitik. Tradisi ini mulai sejak ±
3.500 tahun yang lalu mengikuti gelombang perpindahan bangsa-bangsa dari
Asia ke Pasifik. Asal katanya megas (besar) dan lithos (batu). Jadi
suatu tradisi bangsa-bangsa yang memiliki kebiasaan mendirikan bangunan
batu-batu besar.
Di Indonesia dibedakan adanya dua tradisi megalitik, yakni
Megalitik Tua (± 2500-1500 SM) yang didukung oleh bangsa yang mendukung
bahasa Austronesia dan menggunakan beliung batu neolitik dususul
kemudian dengan Megalitik Muda (± 1000 SM), pada zaman logam, mereka
membangun kubur peti batu, dolmen, sarkofagus dan lain-lain. Kubur batu
di Tomok termasuk megalitik muda yang telah berkembang mengikuti tradisi
Batak.
Menurut tradisi pula masyarakat batak berasal dari daerah sekitar
Danau Toba, tepatnya si sekitar pertemuan Danau Toba dengan sungai
Asahan yang termasuk daerah Administrasi Balige. Dari sana menyebar ke
seluruh Tapanuli dalam enam kelompok (suku) yakni: Toba, Angkola,
Mandaling, Simalungun, Dairi, dan Karo.
Sasana Wisata Budaya
Sebagai sasana wisata budaya situs cagar budaya Tomok ini cukup
menarik. Disamping mempunyai keunikan atau cirri khas juga lingkungan
yang serba khas serta alamnya sangat mendukung. Dalam kenyataannya
seluruh Danau Toba serta Kota dan daerah sekitarnya sekarang sudah
menjadi sasaran tujuan berwisata.
Curhat Pendek - Itu Susu?
-
Ketika kamu memiliki banyak pengalaman, melihat banyak hal yang terjadi di
dunia maka biasanya semakin sulit kamu untuk terkejut pada sesuatu yang
tida...
0 komentar:
Posting Komentar