Rabu, 03 Desember 2014

Shiva Sakti

Shiva menjalani kehidupan sebagai manusia yang kehilangan ingatan karena sedih kehilangan orang yang dicintainya. Bahkan Shri Adhisakti sendiri, sosok yang sebelumnya menjadi istri Shiva, mengatakan perlunya para Dewa menjalani kehidupan sebagai manusia agar tahu penderitaan manusia dan bisa menolongnya dengan lebih tepat..


Sebelumnya Dewa Brahma maupun Dewa Vishnu mengira bahwa dengan menjadikan Shri Adhisakti terlahir sebagai Sati maka mereka telah memikirkan sesuatu yang terbaik untuk Dewa Shiva dan Shri Adhisakti.. kenyataannya hanya derita keduanya yang terjadi.. ini karena mereka kurang memahami tentang ke-manusia-an..

Oleh karenanya seting diceritakan bahwa roh yang sempurna sengaja memilih terlahir sebagai manusia dengan segala keterbatasannya agar bisa belajar..

Keadaan yang sempurna tidak bisa memunculkan pembelajaran sama sekali.. seperti dalam nasihat yang pernah diberikan Dewa Shiva kepada istrinya Sati.. "terus berusaha memantaskan diri sebagai Shri Adhisakti lah yang menjadikanmu pantas bersatu dengan Shiva" ..

Terus berusaha.. bahkan ketika Sati sudah mengenali bahwa dirinya adalah Shri Adhisakti, diapun terus berusaha memantaskan diri.. bahkan dengan mengorbankan diri sendiri pada akhirnya agar seutuhnya menjadi Shri Adhisakti..

Namun upaya ini justru berdampak pada memunculkan sisi manusia dari Dewa Shiva.. dan menjadikannya larut dalam kesedihan manusia, menjadi manusia.. untuk bangkit, dan mulai mempersiapkan diri.. membantu menyempurnakan proses kremasi dari jasad istrinya, Sati.. mengumpulkan perhatian dan doa dari manusia.. sehingga makin pantaslah Sati sebagai Shri Adhisakti.. dan ketika semuanya pantas dan sempurna.. maka Shri Adhisakti pun akan terlahir kembali sebagai Parvati.. yang kelak menjadi ibu dari Shri Ganesha.

0 komentar:

Posting Komentar